SBY Diminta Selektif Terima Kader
Senin, 11 April 2011 – 19:48 WIB
JAKARTA - Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Nasional (PlH PKN), Partai Demokrasi Pembaruan, Roy BB Janis menyarankan partai berkuasa jangan terlalu mudah untuk menerima siapa pun yang sebelumnya sudah menjadi elit di partai politik lainnya. Sebab, motivasi pindahnya seseorang ke partai politik berkuasa antara lain ingin mendapatkan 'proteksi' dari elit partai berkuasa atas dugaan berbagai tindak pidana korupsi yang mungkin telah dilakukan. Kasus terakhir adalah pindahnya kader terbaik MKGR Sulawesi Utara, Vicky Lumentut ke Partai Demokrat dan dia menjadi Ketua DPD Partai Demokrat setempat. Lumentut adalah Walikota Manado.
"Saya menduga, salah satu motivasinya untuk pindah ke partai politik berkuasa karena ingin mendapatkan 'proteksi' hukum dari penguasa. Karena motifnya itu tidak sehat untuk sebuah proses demokrasi dan penegakkan hukum, maka saya menyarankan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat jangan terlalu mudah menerima mereka," tegas Roy, kepada jpnn, di Jakarta, Senin (1/4).
Menurut Roy, konstitusi memang tidak melarang siapa pun untuk pindah dan bergabung dengan partai politik manapun. Tapi prilaku itu berpotensi merusak tatanan politik bangsa Indonesia ini ke depan.
Baca Juga:
JAKARTA - Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Nasional (PlH PKN), Partai Demokrasi Pembaruan, Roy BB Janis menyarankan partai berkuasa jangan terlalu
BERITA TERKAIT
- Ratusan Orang di Klaten Deklarasikan Gerakan Jateng Muda
- Elektabilitas Pramono-Rano Karno Tinggi di Semua Wilayah Jakarta
- Menjelang Pemungutan Suara, Bawaslu Minta Pengawas Pilkada 2024 Bikin LHP Secara Detail
- Ahmed Zaki Iskandar Minta Kader Golkar Bekerja Keras Memenangkan Ridwan Kamil-Suswono
- Ridwan Kamil Janji Mau Bikin Jakarta Maju Tetap Berkeadilan
- Membangun Jakarta Bareng Anak Muda, RK Ecosystem Kenalkan Program Kolaborasi ala RIDO