SBY Dinilai Ciptakan Blunder Politik Bagi PD

Anas Masih Ketum, Pertarungan Masih Panjang

SBY Dinilai Ciptakan Blunder Politik Bagi PD
SBY Dinilai Ciptakan Blunder Politik Bagi PD
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pidati Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang keputusan pengambilalihan kendali Partai Demokrat (PD) memang mengesankan. Tapi kalau tidak hati-hati, itu justru bisa menjadi "blunder politik" karena akan membuat SBY tidak konsentrasi mengurus pemerintahan.

Menurut Qodari, target-target pemerintahan dikhawatirkan bisa tidak tercapai akibat SBY tak fokus memerintah. "Akibatnya kinerja pemerintahan akan semakin turun," kata Qodari, Sabtu (9/2).

Bila itu sampai terjadi, elektabilitas PD dipastikan bakal semakin jeblok di bawah 8 persen. "Jangan sampai demi menyelamatkan partai, negaranya yang karam," sindirnya.

Di lain sisi, menurut dia, perkembangan terakhir ini belum menjadi akhir dari karir politik Anas. "Pertarungan saya lihat masih panjang. Faktanya Anas tetap ketua umum dan menjabat Wakil Ketua Majelis Tinggi. Pidato SBY juga tidak mengubah AD/ART partai, karena pidato kan nggak di atas AD/ART," kata Qodari.

JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pidati Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang keputusan pengambilalihan kendali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News