SBY Dinilai Ciptakan Blunder Politik Bagi PD
Anas Masih Ketum, Pertarungan Masih Panjang
Minggu, 10 Februari 2013 – 06:06 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pidati Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang keputusan pengambilalihan kendali Partai Demokrat (PD) memang mengesankan. Tapi kalau tidak hati-hati, itu justru bisa menjadi "blunder politik" karena akan membuat SBY tidak konsentrasi mengurus pemerintahan. Di lain sisi, menurut dia, perkembangan terakhir ini belum menjadi akhir dari karir politik Anas. "Pertarungan saya lihat masih panjang. Faktanya Anas tetap ketua umum dan menjabat Wakil Ketua Majelis Tinggi. Pidato SBY juga tidak mengubah AD/ART partai, karena pidato kan nggak di atas AD/ART," kata Qodari.
Menurut Qodari, target-target pemerintahan dikhawatirkan bisa tidak tercapai akibat SBY tak fokus memerintah. "Akibatnya kinerja pemerintahan akan semakin turun," kata Qodari, Sabtu (9/2).
Bila itu sampai terjadi, elektabilitas PD dipastikan bakal semakin jeblok di bawah 8 persen. "Jangan sampai demi menyelamatkan partai, negaranya yang karam," sindirnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pidati Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang keputusan pengambilalihan kendali
BERITA TERKAIT
- Respons Jokowi terkait Keinginan Tim Transisi Pramono Anung
- Spanduk Dukungan Afriansyah Noor Jadi Ketum PBB Bertebaran di Muktamar VI
- Wah, Ada Anwar Usman di Sidang Sengketa Pilkada 2024
- Partai Garda Punya Logo Baru, Ahmad Ridha Sabana Ungkap Maknanya
- Afriansyah Noor Tegaskan Siap Maju jadi Caketum PBB, Singgung Nama Yusril
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum