SBY Disarankan Segera Depak para Loyalis Anas
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah menilai pidato Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat temu kader di Sentul, Bogor, Sabtu (26/10), mengindikasikan ketakutannya terhadap sosok mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.
"Dalam pidatonya, SBY terang-terangan meminta dukungan para kadernya untuk melawan seluruh krtitikan terhadap PD. Ini satu indikasi bahwa ketua umum sedang dalam posisi ketakutan terhadap berbagai krtitikan. Ini tentu dipicu oleh faktor Anas Urbaningrum dan loyalisnya dalam memberikan perlawanan," kata Iberamsjah, saat dihubungi wartawan, Minggu (27/10).
Kalau SBY tegas dan efektif dalam memimpin PD, lanjutnya, maka komando untuk untuk memberikan perlawanan terhadap pengkritik tidak perlu disampaikan dalam forum terbuka seperti itu.
"Ambil saja tindakan kongrit di internal PD dengan cara mengeluarkan para loyalis Anas yang hingga kini masih bercokol di PD dan panggil semua ketua umum partai koalisi pemerintah agar tidak asal kritik," ujarnya.
Menurut Iberamsjah, untuk sebuah putusan politik tidak perlu menunggu keputusan hukum atau berakhirnya masa jabatan loyalis Anas di PD atau di DPR. Begitu juga untuk mengeluarkan anggota koalisi yang selalu merongrong pemerintahan SBY-Boediono.
"Ini malah memelihara loyalis Anas dalam PD dan menyuruh kadernya melawan pengkritik PD. Ini menunjukkan sikap yang tidak tegas memimpin namanya. Padahal masalahnya sederhana sekali. Tapi di tangan Ketum PD jadi rumit," imbuh Iberamsjah. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah menilai pidato Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kolaborasi PLN UIP KLT dan BPN Telah Terbitkan 239 Sertifikat Aset
- Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang Tewaskan 4 Orang, Salah Satunya Sopir
- Ribuan Honorer K2 & Non-ASN TMS Gagal Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Astaga!
- Suparta Divonis 8 Tahun Penjara dan Ganti Rugi Rp 4,5 Triliun, Pengacara Bilang Begini
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat