SBY Dituding Lupa Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM
Jumat, 20 April 2012 – 18:24 WIB
Kata Haris, tercatat selama kurun waktu kurang lebih tiga tahun, sebanyak 721 orang bertatto ditemukan meninggal secara misterius di pinggir jalan, sungai maupun tempat umum lainnya dengan luka tembak di kepala dan dada. Diantaranya bahkan ditemukan dengan posisi tangan dan kaki terikat. "Tidak pernah ada proses hukum terhadap mereka yang diduga terlibat dalam peristiwa petrus tersebut," katanya.
Baca Juga:
Ia menjelaskan, penyelidik Pro Justisia Komnas HAM terkait posisinya sebagai Menkopolkam saat kasus Talangsari, Lampung terjadi namun proses penyelidikan tersebut tidak kunjung selesai hingga kini.
Ironisnya, lanjut Haris, pemerintah justru terkesan melupakan tindakan-tindakan yang dilakukan para pelaku di masa lalu dengan memberikan apresiasi terhadap jasa-jasanya di masa lalu tanpa melihat akibat yang muncul dan dirasakan oleh para korban. "Bahkan secara khusus, Presiden SBY dalam pernyataannya di media menyatakan bahwa Sudomo memiliki pengabdian yang tinggi bagi Negara semasa hidupnya," kata Haris.
"Kami khawatir sikap lupa yang dimiliki pemerintah, khususnya SBY terhadap sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu akan berdampak pada upaya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM yang kini tengah diperjuangkan oleh para korban dan keluarga korban," sambung Haris.
Menurutnya, jika pemerintah terus mengabaikan kasus-kasus tersebut maka ke depan, tidak akan ada seorang pelaku pun yang diadili hingga akhir hayatnya.
JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) turut berbela sungkawa atas meninggalnya Laksamana (Purn) Sudomo, mantan
BERITA TERKAIT
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi
- Ramalan Cuaca Hari Ini, Sebagian Wilayah Ini Berpotensi Hujan & Petir
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 26 November: Hujan Ringan di Sebagian Besar Indonesia
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru