SBY Gagal Manfatkan Kunjungan Obama
Kamis, 11 November 2010 – 08:19 WIB

SBY Gagal Manfatkan Kunjungan Obama
DEPOK - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dinilai gagal memanfaatkan moment kunjungan Presiden AS, Barack Obama. Kesepakan bilateral yang tertuang dalam komprehensif partnership dinilai tak memenuhi harapan. Dosen Fisip UI, Boni Hargens menegaskan pertemuan bilateral itu tak banyak menguntungkan Indonesia.
Apalagi pokok persoalan Indonesia saat ini mulai berkembang. Dari persoalan militer, politik dan bencana alam. "Seharusnya SBY juga membawa isu itu dalam pertemuan. Tidak sebatas pada persoalan pendidikan, investasi dan budaya," ujar Boni, Rabu (10/11).
Baca Juga:
Menurutnya tiga persoalan itu sangatlah penting bagi Indoensia. Kondisi peralatan militer seharusnya menjadi perhatian serius. Karena memang kepentingan militer sudah tak bisa diabaikan lagi. Apalagi, sambung dia secara geografis dan geopolitik kebutuhan militer semakin tinggi. Sebagai upaya menjaga kedaulatan negeri. "Kan kalau itu dimasukan dalam pembicaraan, saya yakin lebih bermakna kunjungan tersebut," paparnya.
Boni berpendapat kunjungan Obama ke Indonesia tak lebih sebagai kegiatan reuni saja. Tidak memberikan manfaat bagi kepentingan Indonesia. Itu disebabkan kemampuan SBY memanfaatkan kunjungan tersebut tidak optimal. "Persoalan bencana alam ada didepan mata. Tapi tidak dibawa sebagai
persoalan yang juga penting. Saya sangat sesalkan sikap presiden ini," ujarnya.
DEPOK - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dinilai gagal memanfaatkan moment kunjungan Presiden AS, Barack Obama. Kesepakan bilateral yang
BERITA TERKAIT
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia