SBY Harus Cegah Konflik KPK-Polri
Publik Rindu Polisi Pengayom
Jumat, 03 Agustus 2012 – 05:34 WIB

SBY Harus Cegah Konflik KPK-Polri
"Semua bergantung SBY. Kalau ada anak buah yang tidak sevisi, tapi tidak ditertibkan, berarti SBY belum serius. Kapolri itu yang milih SBY. Jadi, seharusnya Kapolri manut. Kalau tetap pembiaran, tidak ada ketegasan agar semua penyidik seirama, ya mbujuki (berbohong, Red)," kata Eva yang terpilih dari daerah pemilihan Jatim 4 itu.
Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menyatakan, persoalan tersebut kembali menunjukkan arogansi kepolisian dalam mewujudkan kekuasan. "Ini negara hukum atau negara apa" Kok kekuasaan yang diutamakan. Kepolisian menjadi semacam penguasa," kata Bambang.
Dia berharap, kepolisian tidak mengganggu proses hukum yang dikerjakan KPK. "Biar KPK menuntaskan, aliran dan ke mana saja," ujarnya.
Di tempat yang sama, dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Alfons Loemau menyampaikan, bukan kali ini saja badai korupsi di Polri melibatkan perwira tinggi. "Setiap pemegang jabatan cenderung melakukan penyimpangan. Sulit menemukan petinggi yang hidupnya sederhana. Jika dibandingkan dengan anak buah yang hidup di asrama, para petingginya tinggal di perumahan mewah," katanya.
JAKARTA - Prestasi besar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan korupsi proyek simulator SIM Korlantas Mabes Polri yang menyeret mantan
BERITA TERKAIT
- Masuk Ancol Gratis Sepanjang Ramadan, Ngabuburit Makin Seru
- Ternyata Prajurit TNI di Daerah Dapat Jatah Motor Listrik
- Info KPK soal Dugaan Suap Pemilihan Ketua DPD, Tunggu Saja!
- Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 1.000 Pendakwah ke Wilayah 3T hingga Luar Negeri
- Luhut Pandjaitan: Banggalah Kau jadi Orang Indonesia
- Tukin PPPK Paruh Waktu 70% Gapok, SK Bisa jadi Jaminan Utang di Bank, Alhamdulillah