SBY Ingatkan Jumlah Utang Negara Naik Tajam
jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai negara memang perlu melakukan investasi jangka panjang. Namun bukan berarti seluruh investasi diarahkan bagi pembangunan infrastruktur semata.
"Perlu diinvestasikan juga bagi peningkatan sumber daya manusia agar Indonesia makin unggul. Porsi infrastruktur harus berimbang dengan pembangunan manusia," ujar SBY dalam pidato politiknya pada Dies Natalies ke-15 Partai Demokrat di Jakarta Convention Centre, Selasa (7/2) malam.
Selain itu, SBY juga mengingatkan pemerintah sebaiknya menghindari menambah utang negara hanya untuk kepentingan jangka pendek. Apalagi hanya untuk membangun infrastruktur. Karena jumlah utang yang naik tajam, hanya akan memberatkan masyarakat.
"Mengurangi subsidi juga positif, tapi kalau terjadi lonjakan, maka pemerintah wajib membantu masyarakat lemah. Demikian juga kebijakan tax amnesty, perlu didukung. Asalkan tetap beroeriantasi pada tujuan awal. Bukan menggeser tujuan, membuat masyarakat takut dan tak tentram di negerinya sendiri," ucap SBY.
Lebih lanjut, Presiden RI Ke-6 ini mengingatkan, di dunia ada banyak teori yang dianut bangsa untuk membangun sebuah bangsa. Namun bagi Indonesia, penting semua pihak tidak pernah meninggalkan paradigma pembangunan yang adil, yang berorientasi pada manusia dan lingkungannya.(gir/jpnn)
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai negara memang perlu melakukan investasi jangka panjang. Namun bukan berarti
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Anggap Kenaikan PPN 12 Persen Prorakyat, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- Abdul Rachman Thaha Gabung ke Demokrat, Ada Faktor Anwar Hafid