SBY Ingin Selamatkan Ilmuwan
Tak Mau Nonaktifkan Boediono-Sri Mulyani
Minggu, 20 Desember 2009 – 14:03 WIB
JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbit Sanit menilai sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak mengakomodir imbauan Panitia Khusus (Pansus) Angket Century yang meminta menonaktifkan Boediono dan Sri Mulyani dari jabatannya, sudah tepat. Menurutnya, tindakan itu dilakukan untuk menjaga stabilitas politik dan memberikan jaminan pasar international.
“Sudah tepat. Kalau keduanya mundur (Boediono dan Sri Mulyani red.) akan mengganggu pemerintahan dan memberikan jaminan pasar international. Repot, bisa terganggu,” kata Arbi Sanit saat dihubungi JPNN, Minggu (20/12).
Baca Juga:
Sikap SBY juga dinilai Arbi Sanit sebagai bentuk penyelamatan terhadap para ilmuwan dan cendekiawan dari politikus yang mengincar jabatannya. Ilmuwan yang dimaksud Arbi adalah Boediono dan Sri Mulyani yang tidak berasal dari partai politik tetapi dari kalangan pofesional. Keduanya berlatar belakang sebagai staf pengajar di perguruang tinggi negeri.
“SBY berupaya menyeimbangkan kalangan ilmuwan dan cendekiawan dengan kekuatan politik yang mengincar jabatannya,” katanya.
JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbit Sanit menilai sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak mengakomodir
BERITA TERKAIT
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng