SBY Ingin Selamatkan Ilmuwan

Tak Mau Nonaktifkan Boediono-Sri Mulyani

SBY Ingin Selamatkan Ilmuwan
SBY Ingin Selamatkan Ilmuwan
Justru Arbi mengkritik permintaan Pansus. Menurutnya, permintaan itu merupakan bentuk keserakahan jabatan para politikus yang  ada di Senayan. “Itu keserakahan politik karena mengincar jabatan keduanya,” tukasnya.

Jika Boediono dan Sri Mulyani mundur, kata Arbi, yang paling diuntungkan adalah partai koalisi. Lebih spesifik lagi, Arbi menyebut Partai Golkar yang mengejar posisi Wakil Presiden. “Seakan-akan jabatan wapres itu sudah tergambar oleh Golkar,” ucapnya.

Ada tiga alasan Pansus Century meminta Boediono dan Sri Mulyani mundur. Pertama, agar tugas-tugas Panitia Angket dalam melaksanakan penyelidikan dan pengumpulan data lebih optimal. Kedua, menjunjung tinggi moralitas, keteladanan dan akuntabilitas penyelenggara negara dan yang ketiga menyikapi suasana batin rasa keadilan masyarakat.

Alasan itu dianggap Arbi juga bentuk 'kesombongan'. “DPR bisa memanggil setiap saat dan mereka (Boediono dan Sri Mul, red) menyatakan siap datang memberikan keterangan jika dipanggil oleh Pansus. Apalagi yang diperlukan? Pansus katanya siap bekerja ekstra. Paling-paling seminggu, sombong amat,” cetusnya. (awa/jpnn)

JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbit Sanit menilai sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak mengakomodir


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News