SBY: Intelijen Lemah
Tidak Mampu Antisipasi Bentrokan di Sampang
Selasa, 28 Agustus 2012 – 07:21 WIB
JAKARTA - Insiden berdarah di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu lalu (26/8) menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk membahas masalah tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung menggelar rapat terbatas di Jakarta kemarin. SBY menyebut kerja intelijen lokal, baik intelijen kepolisian maupun intelijen komando teritorial TNI. Begitu juga peran pemerintah daerah. "Mestinya, kalau intelijen itu bekerja dengan benar dan baik, akan lebih bisa diantisipasi. Dideteksi keganjilan yang ada di wilayah itu," urainya.
Selain dihadiri Wapres Boediono dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, rapat itu diikuti Mendagri Gamawan Fauzi, Menag Suryadharma Ali, Menkum HAM Amir Syamsuddin, Jaksa Agung Basrief Arief, Kapolri Timur Pradopo, dan Panglima TNI Agus Suhartono.
SBY mengatakan, ada yang belum optimal dalam penanganan masalah di Sampang. Terlebih, itu bukan kejadian yang pertama. Insiden seperti itu juga terjadi pada Desember 2011.
Baca Juga:
JAKARTA - Insiden berdarah di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu lalu (26/8) menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk membahas masalah tersebut,
BERITA TERKAIT
- Punya Prestasi Bagus, Fly DBA Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi dari Saudia Airlines
- Tidak Ada Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 1
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Yanuar Arif Mengapresiasi Respons Cepat Menteri PU terhadap Aspirasi Masyarakat Banyumas-Cilacap
- Bambang Hero Dipolisikan Warga Babel, Kuasa Hukum Terdakwa Kasus Timah Jelaskan Ini