SBY jadi Ketum PD Bukti Politik Dinasti Masih Kuat
Minggu, 31 Maret 2013 – 20:50 WIB

SBY jadi Ketum PD Bukti Politik Dinasti Masih Kuat
JAKARTA - Peneliti Maarif Institute for Culture and Humanity, Endang Tirtana menilai terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) pada Kongres Luar Biasa di Bali menjadi bukti sistem politik dinasti di Indonesia masih kuat. Sebab, jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PD masih dipegang oleh Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang merupakan anak kandung SBY.
"Dengan berpasangannya ayah dan anak dalam jabatan tertinggi partai Demokrat, partai ini memperlihatkan sebuah upaya membangun partai keluarga," kata Endang di Jakarta, Minggu (31/3).
Baca Juga:
Endang mengatakan fenomena di tubuh PD saat ini merupakan tanda bahwa ada ketidakdewasaan dalam berdemokrasi. Menurutnya, meskipun itu soal pilihan, namun PD harusnya bisa mengedepankan profesionalitas dengan mengukur kapasitas personal dari sisi pengalaman berpolitik, kecemerlangan pengetahuan dalam memilih pemimpinnya, bukan dari hubungan keluarga.
"Politik dinasti bisa saja dianggap hal yang wajar oleh masyarakat Indonesia. Dalam banyak contoh di negara-negara Asia lainnya pun juga prakteknya demikian. Akan tetapi, regenerasi politik semacam ini sesungguhnya akan menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan tokoh yang sesungguhnya memiliki kemampuan lebih baik," katanya.
JAKARTA - Peneliti Maarif Institute for Culture and Humanity, Endang Tirtana menilai terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Umum
BERITA TERKAIT
- Kornas Kawan Indonesia Minta Aparat Usut Sengkuni di Program MBG
- SMB II Kembali Berstatus Bandara Internasional, Herman Deru: Terima Kasih Presiden Prabowo
- Menhut: Tren Karhutla Pada 2025 Menurun, 3 Hal Ini Menjadi Faktornya
- Heboh Kapolsek Palmatak Diduga Terima Setoran Pencurian, Ini Kata AKBP Ricky
- Cuaca Hari Ini, BMKG Prakiraan Ada Hujan di Wilayah Ini
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah