SBY: Jangan Setiap Isu Divoting
Jumat, 19 Agustus 2011 – 05:44 WIB

SBY: Jangan Setiap Isu Divoting
Apalagi jika voting itu tidak jernih untuk memilih opsi yang harus diambil. Misalnya adanya praktik-praktik politik uang. "Harus kita jauhkan benar-benar dari suasana seperti itu kalau kita ingin mengambil keputusan dengan metode voting," ingat SBY.
Dalam kesempatan itu, SBY juga menyebut amandemen terhadap konsitusi yang telah terjadi empat kali. Proses itu, menurutnya, tidak bebas dari nilai dan praktik demokrasi yang dijalankan oleh negara-negara lain yang berlaku secara universal. Dari situ, kemudian lahir sejumlah undang-undang dan komisi-komisi independen.
Namun SBY mengingatkan, untuk untuk melakukan perubahan konstitusi harus dipikirkan secara matang dan melibatkan banyak. Menurutnya, berbahaya jika perubahan UUD tidak dipikirkan secarar jernih apalagi dibayangi kepentingan tertentu. "Ini penting karena tidak baik sebuah UUD sering diubah-ubah. Meskipun UUD negara manapun tidak ada yang sempurna," katanya.
Pidato Presiden SBY yang menyinggung terkait amandemen konstitusi ditanggapi oleh DPD RI. Sebagai lembaga yang paling gencar meminta dilakukannya amandemen kelima konstitusi, DPD menilai ada jalan untuk dilakukannya proses itu sesuai gambaran Presiden.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung pengambilan keputusan yang sering dilakukan dengan jalan pintas melalui mekanisme voting.
BERITA TERKAIT
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi