SBY Jangan Turuti Partai Pendukung

Susun Kabinet

SBY Jangan Turuti Partai Pendukung
SBY Jangan Turuti Partai Pendukung
JAKARTA -- Diyakini, Susilo Bambang Yudhoyono bakal pusing dalam menyusun kabinet pemerintahannya. SBY disarankan agar tidak terlalu menuruti keinginan partai pendukung yang jumlahnya mencapai 24 partai. Pengamat politik Soekardi Rinakit mengatakan, kemenangan SBY-Boediono lewat pilpres satu putaran harus dijadikan modal kepercayaan diri SBY dalam menyusun tim kabinetnya. SBY harus berani mengambil orang-orang dari kalangan profesional untuk dijadikan menterinya.

"Kalangan profesional harus diutamakan. Ada 24 partai pendukung, yang semuanya pasti ingin jatah menteri. Tidak semua harus dituruti. Bagi partai yang tidak punya orang berkualitas, cukup dikasih dua M, yakni 'makasih mas'," ungkap Sukardi Rinakit dalam diskusi bertema 'Presiden Lanjutan' di Jakarta, Sabtu (11/7).

Dikatakan Sukardi, usai penyusunan kabinet pasti banyak pihak yang kecewa karena tidak kebagian kursi kekuasaan. Namun, SBY tidak perlu takut karena yang lebih penting SBY harus menunjukkan kepada rakyat bahwa periode kedua masa kekuasaannya akan banyak hal bisa diperbuat. Kalau menuruti orang-orang partai, kata Sukardi, kinerja pemerintahan SBY ke depan akan buruk.

"Kalau orang partai yang diberi kursi menteri, maka dia akan mikir apa yang akan dibagi-bagi, termasuk apa yang akan diberikan kepada partai dan para konstituennya," ujar Sukardi. Sementara, kalau orang dari kalangan profesional, dia tidak banyak terpengaruh oleh lingkungannya, yakni tuntutan-tuntutan kekuasaan dan kepentingan pragmatis orang partai.

JAKARTA -- Diyakini, Susilo Bambang Yudhoyono bakal pusing dalam menyusun kabinet pemerintahannya. SBY disarankan agar tidak terlalu menuruti keinginan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News