SBY Janjikan Sambutan Istimewa bagi Obama
Jumat, 20 Februari 2009 – 06:18 WIB
Pembicaraan Hillary dan SBY terdiri dari tiga cluster isu, yakni masalah bilateral, regional, dan internasional. Tentang hubungan bilateral dibicarakan tentang perlunya mnjaga momentum kerjasama ekonomi kedua negara. Perdagangan Indonesia-AS tahun lalu mencapai USD 20,1 miliar dengan investasi USD 10,6 miliar. Atau peringkat 13 dari daftar investor di Indonesia.
Selain itu presiden juga menekankan peningkatan kerjasama di bidang pendidikan. ’’Presiden berharap lebih banyak orang Indonesia belajar ke AS,’’ katanya.
Untuk isu regional, menurut Dino, presiden mengatakan perlunya AS mengambil peran leadership dalam masyarakat internasional untuk menghasilkan konsensus global baru menjelang COP 15 tentang climate change yang akan diadakan di Denmark Desember tahun ini. ’’Hillary memuji kepemimpinan Indonesia dalam konferensi climate change di Bali tahun lalu,’’ kata Dino.
Masalah konflik Israel-Palestina juga menjadi salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan SBY dengan Hillary. SBY mengatakan bahwa gencatan senjata di saat ini masih labil. Sehingga perlu dibuat secara berkesinambungan. Posisi Indonesia, ditegaskan SBY, adalah mendukung two state solutions, dimana Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan sebagai dua negara secara damai. ’’Presiden menyatakan kecewa karena target pendirian negara Palestina yang merdeka dan berdaulat tidak bisa terlaksana tahun lalu. Karena itu presiden berharap tahun ini bisa diselesaikan,’’ katanya.
JAKARTA – Pemerintah benar-benar ngebet mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Hussein Obama ke Indonesia. Saat menerima kunjungan
BERITA TERKAIT
- MUI Perkuat Dukungan Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina
- Ribuan Tenaga Honorer Geruduk Kantor Bupati Serang, Menuntut Hal Ini
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Diperpanjang Lagi, Alasannya Jelas
- Pesan Penting Ketua Dewan Pembina CAS Saat Pembukaan Pelatihan KPMD
- Asdamindo: Standar Kebersihan dan Praktik Sanitasi Depot Air Minum Kunci Kesehatan
- Tim Hukum Hasto Nilai Banyak Saksi yang Dipanggil KPK Tak Memberikan Keterangan Baru