SBY-JK; Memuaskan dan Tidak Memuaskan
Sabtu, 25 April 2009 – 06:50 WIB
PASANGAN SBY-JK sebenarnya tetaplah yang terbaik. Bahkan, terbaik dalam sejarah hubungan presiden dan wakil presiden kita. Memang ada sedikit kesan negatif, yaitu kurang kompak. Tapi, juga muncul banyak kesan positif, yaitu citra berjalannya saling kontrol dan saling mengisi.
Intinya, pemerintahan selama lima tahun ini terbukti bisa berjalan sangat stabil. Bukan stabil-beku, tapi stabil dinamis -yang antara lain lahir dari kekurangkompakan itu. Hubungan SBY-JK boleh dikata ibarat hubungan dua orang yang sama-sama dewasa.
Mungkin, memang ada beberapa program yang kurang berjalan karena kesan kurang kompak itu. Tapi, juga banyak program yang berjalan lebih baik karena proses saling isi itu. Masyarakat nasional dan internasional sudah terbiasa dengan apa yang berjalan stabil-dinamis selama lima tahun terakhir.
Adanya perubahan memerlukan waktu transisi lagi. Bukan transisi di kalangan pemerintahan, tapi transisi di luar pemerintah. Sebuah transisi yang bisa jadi di luar kontrol pemerintah. Respons melemahnya pasar modal dan pasar uang setelah hubungan SBY-JK resmi pisah adalah salah satu petunjuk nyatanya. Meski mungkin saja itu respons sementara, tetap saja masa transisi tersebut menghilangkan momentum yang seharusnya bisa untuk start agar Indonesia bisa langsung terbang.