SBY Juga Harus Legowo
Jumat, 26 September 2008 – 06:55 WIB
![SBY Juga Harus Legowo](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
SBY Juga Harus Legowo
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDIP Taufik Kiemas menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga bersikap legowo terkait keterlibatan Aulia Pohan dalam kasus aliran dana Bank Indonesia ke DPR. Menurutnya, Presiden SBY sudah sepantasnya menjunjung tinggi supremasi hukum, termasuk jika penegakan hukum itu menyeret keluarga ataupun kalangan terdekat istana.
"Ini kan negara hukum, kalau nangkap orang lain saja boleh, masak orang sendiri gak boleh (ditangkap)," ujar Taufik Kiemas di hadapan sejumlah wartawan pada acara buka bersama di Jakarta, Kamis (25/9). Menurut suami Megawati Soekarnoputri ini, siapapun tak terkecuali Presiden SBY harus bersikap legowo jika penegak hukum secara tegas menindak keluarga ataupun kerabat dekat yang bermasalah secara hukum termasuk Aulia Pohan yang tak lain adalah besan SBY.
Baca Juga:
Alasannya, nanti pengadilan lah yang akan menentukan benar dan salahnya. "Jadi alau benar memang bersalah, kenapa tidak. Memang semua harus legowo," cetusnya. Seperti diberitakan sebelumnya, dari fakta-fakta di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) atas mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah terungkap bahwa peran Aulia Pohan dalam kasus aliran dana BI ke DPR sangat dominan. Bahkan Aulia disebut sebagai pihak yang menyetujui aliran dana yang ditujukan untuk diseminasi RUU tentang BI tersebut.(ara/JPNN)
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDIP Taufik Kiemas menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga bersikap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Komite I DPD Apresiasi Langkah Menteri Nusron Wahid Menyelesaikan Kasus Pagar Laut
- Staf Anggota DPR Hafisz Thohir Mangkir dari Panggilan KPK
- 4 Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Mbak Ita Ternyata....
- Danone Indonesia dan MPKU Muhammadiyah Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat
- Pengamat Sebut KPK Harus Lanjutkan Kasus Hasto, Jangan Jadi Alat Barter Kekuasaan
- KPK Sebut Hevearita Gunaryanti Mangkir Lagi, Kali Ini Tiba-tiba Belok ke RS