SBY: Kekuatan Militer Pilihan Terakhir
Rabu, 17 Maret 2010 – 15:11 WIB
SBY pun mengingatkan bahwa banyak materi yang bisa dipelajari dan didalami di Universitas Pertahanan Indonesia, seperti studi tentang perang gerilya, internal security, counter insurgency warfare, conflict resolution, counter terrorism, hingga materi tentang Islam dan harmoni berbagai kebudayaan, demokrasi, ekonomi negara berkembang, serta manajemen sumber daya. "Saya memiliki keyakinan bahwa Indonesian Defense University (ini) bisa menjadi andalan Indonesia dalam mengembangkan studi pertahanan ke depan," ujar SBY optimistis.
Baca Juga:
Seminar yang berlangsung hingga 18 Maret itu sendiri diselenggarakan dalam rangka satu tahun berdirinya Universitas Pertahanan Indonesia. Tema yang diangkat ialah "Indonesia Menuju 2025: Tantangan Geopolitik dan Keamanan, Fokus pada Aspek Ekonomi, Sumber Daya Alam dan Energi". Turut hadir di seminar itu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendiknas Muhammad Nuh, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, serta para duta besar dan atase pertahanan negara-negara sahabat.
Para pembicara seminar yang dihadirkan berasal dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri ada mantan Menhan Juwono Sudarsono, Rektor Paramadina Anies Baswedan, panelis dari UI Prof Achmad Fedyani Saefudin, serta staf ahli Menhan Kol Inf Iman Edi Mulyono. Dari mancanegara ada Prof Reimund Seidelmann Giessen (Jerman), Dr Roger Darby (UK), Prof Pan Zhonqqi (China), Prof Tsutomu Kikuchi (Jepang), serta Dr Ravi Roy dari Australia. (gus/jpnn)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak dunia internasional agar senantiasa mengkampanyekan perdamaian. Selain urusan global warming
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan