SBY Kembali Keluhkan Kritik
Rabu, 08 September 2010 – 06:06 WIB
Dia mengatakan, jika semua elemen kompak dan bersatu mengemban amanah, dan memberi kesempatan dan dukungan kepada yang memimpin, pembangunan akan berjalan dengan baik. SBY mengatakan, sebagai pemimpin, dirinya akan tetap tabah dan tegar. Dia lantas bercerita, saat menengok para pengungsi korban ledakan Gunung Sinabung, ada seorang pemuda yang meminta dirinya untuk sabar, tegar, dan tabah. "Barangkali saudara kita itu melihat televisi, membaca surat kabar, mungkin dia melihat presidennya dibombardir, dengan kritik, kecaman, serangan dan lain-lain," ujar SBY.
SBY berjanji juga akan tetap bekerja keras. Dia mengakui memang ada kekurangan atas kinerja dirinya. Namun ia meminta kritik dilontarkan dengan proporsional. "Kritik itu bila proporsional laksana obat orang sakit, untuk seseorang yang ingin bertambah kuat. Saya membuka diri. Yang baik saya dengar," kata dia.
SBY mengatakan, menjalankan roda pemerintahan tidak semudah membalik telapak tangan. "Tetapi sekali lagi tidak menyurutkan semangat saya untuk bertekad secara penuh membangun bangsa dna negara ini," kata SBY. "Mungkin ada yang bertanya pemilu 2009 baru selesai kemarin, 2014 sebenarnya masih jauh, tapi pertama kenapa politik kita teraduk aduk...sudahlah tidak usah dipikirkan. Mari menjalankan tugas masing, mengemban sesuai dengan tugasnya," imbuhnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk tawakal dan sabar. SBY mengakui ajakan itu memang tidak populer. "Seorang presiden mengatakan hal ini, biasanya dianggap tidak seru, itu "lagu" dibahas di mana-mana, kok itu-itu saja... Tapi saya tidak pernah berhenti untuk mengajak seperti itu karena sesuatu yang baik itu harus diungkapkan berkali-kali. Tidakkah dalam sholat kita, kita membaca alfatihah berulang-ulang karena itu sangat-sangat penting?" pungkasnya. (sof/agm)
BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengeluhkan kritik bertubi-tubi yang dilakukan sebagian kalangan terhadap dirinya. SBY mengajak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang