SBY Khawatirkan Inflasi Akibat Redenominasi
Selasa, 29 Januari 2013 – 21:01 WIB
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersikap terbuka dengan usulan penyederhanaan nilai mata uang (redenominasi) yang telah diwacanakan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan. Namun di sisi lain, Presiden juga mengingatkan dampak inflasi yang akan muncul akibat redenominasi.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengungkapkan bahwa Presiden mengingatkan soal ainflasi akibat redenominasi itu saat membuka Rapat Kerja Pemerintah di Gedung JCC Senayan, Jakarta, Senin kemarin (28/1).
"Presiden mengingatkan agar hati-hati dengan inflasi. Kalau itu (redenominasi, red) dijalankan maka perlu ada undang-undang juga yang mengatur hal itu dan harus mendapatkan persetujuan DPR," tutur Firmanzah, di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/1).
Menurutnya, butuh perencanaan dan proses matang agar redenominasi tidak memicu inflasi. Ia mencontohkan kasus yang terjadi di Prancis saat memutuskan menggantikan mata uang dari franc ke euro. Akibat peralihan mata uang itu, Prancis harus mengeluarkan kebijakan untuk memaksa pelaku retail memotong harga di pasar sampai 10 persen untuk menjaga inflasi.
"Yang penting purchasing power parity harus dijaga dan kebijakan yang kiranya bisa menimbulkan inflasi menjadi tinggi perlu kita waspadai. Apapun itu," lanjut Firmanzah.
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersikap terbuka dengan usulan penyederhanaan nilai mata uang (redenominasi) yang telah diwacanakan
BERITA TERKAIT
- Garuda Indonesia dan Pusat Fertilitas Alpha IVF & Women’s Specialists Kuala Lumpur Teken Kerja Sama
- Melangkah Maju Menjadi Satu, PT BGR Logistik Indonesia Rayakan HUT ke-3
- 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%