SBY Kirim Surat Duka Cita untuk Margaret Thatcher
Selasa, 09 April 2013 – 11:11 WIB

SBY Kirim Surat Duka Cita untuk Margaret Thatcher
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus telah mengirimkan surat ucapan duka cita atas meninggalnya Perdana Menteri Inggris periode 1979-1990, Baroness Margaret Thatcher pada Senin (8/4) kemarin. Demikian diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat siaran pers yang diterima JPNN, Selasa (9/4).
Siaran pers menyebutkan, pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam atas wafatnya Thatcher. Pemerintah Indonesia mendoakan semoga keluarga besar mendiang Margaret Thatcher dapat diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
Baca Juga:
Di mata pemerintah Indonesia, Thatcher dinilai telah berkontribusi besar terhadap kemajuan Inggris. Perempuan yang dijuluki 'The Iron Lady' itu juga dikenang sebagai seorang tokoh yang telah berkontribusi dan mempengaruhi berbagai isu-isu internasional pada masanya.
Seperti diberitakan, Margaret Thatcher meninggal akibat penyakit stroke yang dideritanya. Perdana Menteri perempuan satu-satunya di Inggris itu meninggal di usia 87 tahun. Kondisi Margaret semakin melemah pasca-serangan stroke ringan pada 2001 dan 2002.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus telah mengirimkan surat ucapan duka cita atas meninggalnya Perdana Menteri Inggris periode
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal