SBY Klaim APBN Tepat Sasaran

SBY Klaim APBN Tepat Sasaran
SBY Klaim APBN Tepat Sasaran

jpnn.com - PACITAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap bahwa Indonesia saat ini terus berkembang. Hal itu dikatakannya berkaca pada pertumbuhan jumlah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) diawal dirinya menjabat sampai tahun ini.

"Pertamakali saya menjabat sebagai Presiden 2004, APBN kita mencapai Rp 400 triliun, saat ini negara ini terus berkembang APBN nya sekarang hampir mencapai Rp 1.800 triliun. Ini patut kita syukuri," ujar SBY di Pacitan, Jawa Timur, Rabu (16/10).

SBY menjamin dana APBN selama dirinya memimpin itu diberikan tepat sasaran pada masyarakat. Dia lantas menjabarkan untuk apa saja dana APBN itu dipergunakan.

"Kalau saudara-saudara mengerti struktur APBN kita, sebagian besar itu memang untuk membayar utang masa lalu kita, sebagian besar untuk subsidi, sebagian untuk bayar gaji guru, TNI, Polri dan lainnya. Sisanya lagi sekitar Rp 400 triliun untuk dialirkan ke daerah, baru sisanya untuk pembangunan infrastruktur. Semuanya dilandaskan pada keadilan dan kemerataan yang tujuannya agar rakyat Indonesia sejahtera," paparnya.

Dia juga mengingatkan pentingnya memberikan subsidi pada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Menurutnya subsidi tersebut akan bermanfaat bila diberikan tepat sasaran. "Subsidi itu bermanfaat, asal tepat sasaran. Jadi walau sekarang anggaran subsidi besar tidak apa-apa tujuannya untuk menolong rakyat, asal tepat sasaran," sebutnya.

SBY lantas memberi contoh seperti subsidi BBM. Katanya jika pemerintah tidak memberikan subsidi, maka harga BBM saat ini bisa mencapai Rp 10 ribu per liter. "Seperti subsidi BBM, kalau kita tidak beri subsidi harga BBM nya sekarang Rp 10 ribu," pungkas orang nomor satu di Indonesia ini. (chi/jpnn)


PACITAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap bahwa Indonesia saat ini terus berkembang. Hal itu dikatakannya berkaca pada pertumbuhan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News