SBY Kritik Industri Televisi
Rabu, 22 Desember 2010 – 07:39 WIB
Presiden mengatakan, kinerja pemerintah memang ada yang jelek. Namun, kata SBY, juga ada yang baik. Presiden meminta televisi nasional memberitakan keduanya. "Yang tidak betul adalah manakala kita tahu ada yang baik-baik ada yang jelek-jelek, yang diangkat yang jelek-jeleknya saja. Agak malu mengangkat yang baik," kata SBY.
Baca Juga:
SBY kemarin meresmikan pemancar televisi digital TVRI stasiun Jakarta, Surabaya, dan Batam. Dengan teknologi digital, siaran televisi bisa menjadi interaktif karena televisi bisa memiliki banyak kanal. Kualitas gambar dan suara digital juga lebih jernih dibanding analog. Secara nasional, seluruh televisi diharapkan bisa bermigrasi ke siaran digital pada 2017. Sehingga 2018, diharapkan menjadi tahun berakhirnya era televisi analog.
Presiden kemarin juga melakukan telekonferensi dengan stasiun Batam dan Surabaya. Dengan stasiun Surabaya, SBY berdialog dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. "Kumis Pak Dhe Karwo nampak terang," canda SBY, memuji kualitas gambar digital. "Kumis ini menandakan kemesraan, dan menghilangkan kemiskinan,' jawab Soekarwo. (sof)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik industri televisi yang ia nilai kerap memiliki muatan kepentingan pemilik modal. SBY
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Metode THR Berpotensi Selamatkan 4,6 Juta Perokok di Indonesia
- Anggota KKB Pembawa Kabur Senjata di Polres Yalimo Sudah Tertangkap
- Seorang Honorer Mengalami Keguguran Saat Berdemonstrasi di Depan DPR
- Direktur Eksekutif LPS Berharap Lelang Frekuensi 1,4 GHz Transparan dan Terbuka
- Jangankan PPPK, PNS Pun Bisa Dipecat Akibat Hal Sepele Ini, BKN Beri Warning
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja