SBY Lebih Hebat Bangun Citra
Demokrat Juga Terangkat, Ungguli PDIP dan Golkar
Senin, 05 Januari 2009 – 11:52 WIB
’’Kalau vis a vis atau head to head SBY–Megawati, hasilnya SBY unggul dengan 59 persen, sedangkan Megawati hanya 25 persen,’’ ujarnya. Saiful menambahkan, secara teori, semakin tinggi pilihan terhadap pemimpin parpol untuk menjadi presiden biasanya cenderung ikut mendongkrak tingkat electoral parpol itu. Buktinya, kata Saiful, tingkat keterpilihan Partai Demokrat ikut menanjak dari 16,8 persen per Oktober menjadi 23 persen per Desember 2008. Sebaliknya, Partai Golkar yang pada Oktober 2008 masih menjadi runner-up dengan 15,9 persen kini terpuruk di tangga ketiga per Desember 2008 dengan 13,3 persen. PDIP sedikit terdorong ke atas dari 14,2 persen per Oktober menjadi 17,1 persen per Desember 2008.
Baca Juga:
Apa yang membuat persepsi masyarakat masih begitu positif terhadap SBY dan Partai Demokrat? ’’Ini efek dari mobilisasi iklan politik Partai Demokrat yang menyosialisasikan program sukses pemerintah, mulai BLT, BOS, PNPM, penurunan BBM, alokasi dana pendidikan di APBN yang mencapai 20 persen, sampai langkah KPK menahan Aulia Pohan – besan SBY– dalam kasus aliran dana BI,’’ beber Saiful.
Di lain sisi, imbuh dia, informasi tandingan yang dikeluarkan PDIP, Partai Gerindra, dan Partai Hanura belum cukup mendapat kesan positif yang kuat dari publik. ’’Kesimpulan saya, sampai saat ini tidak ada kampanye oposisi yang bisa cukup meyakinkan publik. Artinya, kalau PDIP ingin menang, iklan politiknya masih tidak cukup dengan materi segitu saja,’’ tegasnya.
Survei LSI itu dilakukan terhadap 2.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error (toleransi kesalahan) plus minus 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sekadar perbandingan, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) versi Denny J.A. dengan pengumpulan data pada 5–15 Desember 2008 menunjukkan hasil yang berbeda. PDIP unggul dengan 31 persen, lalu diikuti Partai Demokrat (19,3 persen) dan Partai Golkar (11,9 persen).
Terkait dengan merosotnya posisi Partai Golkar, sedangkan partnernya di pemerintahan, yakni Partai Demokrat, justru terus menanjak, Saiful punya pandangan menarik. Dia mengakui, seiring meningkatnya kepuasan publik terhadap kinerja SBY dari 63 persen per Oktober 2008 menjadi 69 persen per Desember 2008, tingkat kepuasan terhadap JK juga naik. Yakni, dari 55 persen per Oktober 2008 menjadi 58 persen per Desember 2008.
Meski begitu, citra positif JK itu tidak mampu berimplikasi terhadap tingkat electoral Partai Golkar yang dipimpinnya. Apa penyebabnya? ’’JK telanjur di frame sebagai pasangan SBY. Di mata masyarakat, JK itu Wapres Partai Demokrat. Jadi, tidak ada hubungan yang kuat antara JK dan Golkar,’’ cetusnya.
JAKARTA – Perang citra antara Presiden SBY dan para penantangnya semakin terbuka. Upaya oposisi yang diwakili Megawati dan PDIP serta sejumlah
BERITA TERKAIT
- Heboh Aparat Nyatakan Dukungan ke YSK, Pengamat: Pelanggaran Netralitas
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Kejari Morowali Konfirmasi Pemanggilan Anwar Hafid Hoaks
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa