SBY Mendulang Popularitas dari BBM
Selasa, 13 Januari 2009 – 18:14 WIB

SBY Mendulang Popularitas dari BBM
JAKARTA - Rencana pemerintah menurunkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai "lawan" politiknya sebagai ajang kampanye dan sarat nuansa politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Aria Bima, misalnya, melihat hal yang tidak seperti biasanya terjadi ketika pemerintah menaikkan harga diumumkan oleh menteri-menterinya saja. “Tetapi itu haknya Presiden SBY, kita hormati,” ujarnya di Jakarta, Selasa (13/1). Sebelumnya Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Tjahjo Kumolo mengatakan, semestinya harga BBM Premium itu Rp3.800 per liter. “Ada hitungan-hitungan yang pas dan telah memperhitungkan berbagai faktor, terutama dalam konteks membantu rakyat di negeri sendiri, termasuk dinamika harga internasional,” katanya.
Bagi PDI Perjuangan, kata Aria Bima, penurunan BBM sekarang ini merupakan sesuatu yang alami seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia. “Itu seharusnya sudah dulu-dulu. Jadi intinya, penurunan itu alami, seperti di Malaysia yang karena dinamika harga minyak internasional, maka sudah berkali-kali melakukan penurunan harga BBM,” ujarnya.
Baca Juga:
Namun, bagi Aria Bima, cara ini tidak akan banyak manfaat politiknya, karena rakyat sudah semakin cerdas mengamati latar belakang kebijakan penurunan harga BBM itu dan juga mengetahui soal pemanfaatan momen-momen seperti itu sebagai iklan politik.
Baca Juga:
JAKARTA - Rencana pemerintah menurunkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
BERITA TERKAIT
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia
- Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci: Penyambutan Thudong adalah Simbol Persatuan Umat
- Aturan Blending BBM Jelas dan Legal, Penyidikan Harus Transparan
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban