SBY Mengaku Kesulitan Pilih Menteri

Sebelum Ini Susun Program 100 Hari

SBY Mengaku Kesulitan Pilih Menteri
SBY Mengaku Kesulitan Pilih Menteri
Penyusunan kabinet itu sendiri, kata pensiunan tentara asal Pacitan itu, tetap akan mengacu pada undang-undang. "Presiden tidak boleh menyusun kabinet bertentangan dengan undang-undang. Kabinet itu harus yang efektif. Ke depan, kementerian harus tajam dan efektif. Kita pastikan efektif dan efesien. Jangan sampai ada departemen yang kerjanya sangat banyak, sementara ada departemen yang kurang kerjanya. Itu dulu yang sedang diperhatikan sekarang. Setelah itu, barulah kita panggil putra-putri terbaik bangsa. Itu tahapan-tahapannya," beber dia.

 

Memang, kata SBY, sejumlah nama yang dianggap cocok menjadi menteri sudah dimunculkan di berbagai media massa, tetapi dirinya harus memilih yang terbaik. "Sudah ada ratusan nama yang saya lihat di media massa. Semuanya bagus, tapi jumlahnya ada ratusan. Itu kesulitan saya memilih dari sekian ratus itu. Padahal yang kita butuhkan cuma puluhan saja. Ya, bila perlu dibuat CV (curriculum vitae) masing-masing tokoh itu. Saya mohon ini dipahami oleh masyarakat luas, yang disampaikan oleh media massa. Tahapan (memilih) inilah yang sedang saya lakukan dalam mempersiapkan pemerintahan periode 2009-2014," pungkasnya.(gus/JPNN)


JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rupanya gerah dengan berbagai sepekulasi tentang komposisi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News