SBY Mengaku Kesulitan Pilih Menteri
Sebelum Ini Susun Program 100 Hari
Sabtu, 29 Agustus 2009 – 20:46 WIB
Penyusunan kabinet itu sendiri, kata pensiunan tentara asal Pacitan itu, tetap akan mengacu pada undang-undang. "Presiden tidak boleh menyusun kabinet bertentangan dengan undang-undang. Kabinet itu harus yang efektif. Ke depan, kementerian harus tajam dan efektif. Kita pastikan efektif dan efesien. Jangan sampai ada departemen yang kerjanya sangat banyak, sementara ada departemen yang kurang kerjanya. Itu dulu yang sedang diperhatikan sekarang. Setelah itu, barulah kita panggil putra-putri terbaik bangsa. Itu tahapan-tahapannya," beber dia.
Baca Juga:
Memang, kata SBY, sejumlah nama yang dianggap cocok menjadi menteri sudah dimunculkan di berbagai media massa, tetapi dirinya harus memilih yang terbaik. "Sudah ada ratusan nama yang saya lihat di media massa. Semuanya bagus, tapi jumlahnya ada ratusan. Itu kesulitan saya memilih dari sekian ratus itu. Padahal yang kita butuhkan cuma puluhan saja. Ya, bila perlu dibuat CV (curriculum vitae) masing-masing tokoh itu. Saya mohon ini dipahami oleh masyarakat luas, yang disampaikan oleh media massa. Tahapan (memilih) inilah yang sedang saya lakukan dalam mempersiapkan pemerintahan periode 2009-2014," pungkasnya.(gus/JPNN)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rupanya gerah dengan berbagai sepekulasi tentang komposisi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran
- Gandeng Resinergi, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah Perkotaan
- Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani
- Ray Rangkuti Tantang KPK Bidik Orang di Lingkaran Kekuasaan terkait Kasus DJKA
- Dirjen Bina Keuangan Daerah Terima Penghargaan dari Kementerian BUMN