SBY Merasa Dipaksa Rombak Kabinet
Kamis, 10 Maret 2011 – 17:28 WIB

SBY Merasa Dipaksa Rombak Kabinet
SBY pun memandang penggiringan isu ke arah terjadinya reshuffle sebagai pemikiran yang kurang logis. Dirinya merasa seolah-olah ada pihak yang seolah-olah memaksa dan mendikte Presiden untuk segera melakukan reshuffle. SBY pun tidak terima bila disebut lamban mengambil tindakan, karena memang baginya resuffle tidak termasuk agenda kerjanya saat ini.
Baca Juga:
SBY mengakui, dirinya memang pernah mengancam bisa melakukan reshuffle bilamana dari hasil evaluasi Parpol koalisi dinilai tidak lagi relevan. Tapi bukan berarti, resuffle begitu mudah untuk dilakukan.
‘’Tentu tidak bisa juga, disetiap acara, tiap talkshow terus menodong agar Presiden melaksanakan reshuffle segera. Reshuffle akan dilakukan manakala ada alasan dan urgensi. Tapi mengharuskan presiden harus reshuffle, harus cepat dengan jadwal sendiri itu sesuatu yang kurang logis,’’ katanya.
SBY pun memastikan, nama-nama yang muncul ke permukaan sebagai calon menteri baru dan bakal dicopot dari jabatan menteri, sama sekali tidak pernah keluar dari mulutnya. SBY pun meminta agar masyarakat berhenti berspekulasi, termasuk di media-media. Hal ini dinilai penting, karena SBY tidak ingin mengulang sejarah saat ramainya perombakan kabinet lalu.
JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta media untuk menghentikan pemberitaan reshuffle kabinet. Menurutnya, reshuffle kabinet
BERITA TERKAIT
- Bukan Hasto, Ini Nama yang Disebut Sebagai Pemberi Suap PAW Harun Masiku
- Kasus Direktur Jak TV Baru Pertama Terjadi, Saat Konten Dikriminalisasi
- Hakim Tersangka Suap Sembunyikan Rp 5,5 Miliar di Kolong Kasur, MA Kena Sentil
- Dubes Vatikan Pimpin Misa Requiem di Katedral Jakarta, Apresiasi Masyarakat Indonesia
- Diskusi soal RUU Kejaksaan, PBHI Sorot Masalah Senjata Api
- Alhamdulillah, 92 Rumah Tidak Layak Huni di Kudus Direnovasi