SBY Minta Batasi Studi Banding ke LN

Untuk Hemat Anggaran Negara

SBY Minta Batasi Studi Banding ke LN
SBY Minta Batasi Studi Banding ke LN
BEIJING - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh lembaga tinggi negara, jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, dan pemda membatasi kunjungan kerja ke luar negeri (KN). Pembatasan tersebut dalam rangka penghematan keuangan negara akibat krisis global yang berdampak pada stabilitas anggaran pemerintah.

Penegasan itu disampaikan SBY dalam telekonferensi dengan ratusan pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang tengah menggelar konferensi di Museon, Den Haag, Belanda, Sabtu malam (24/10). Pernyataan tersebut menanggapi pernyataan Fahmi, ketua PPI Australia, yang menanyakan mengapa dalam suasana krisis banyak anggota DPR yang tidak punya malu berbondong-bondong studi banding ke luar negeri.

Dalam komentarnya, Fahmi meminta SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat melarang anggotanya mengikuti studi banding yang tidak banyak bermanfaat dan menghabiskan anggaran negara. ’’Saya sudah cukup keras pada jajaran pemerintah pusat maupun daerah untuk membatasi kegiatan ke luar negeri. Boleh ke luar negeri bila ada kegiatan sangat penting. Namun, tetap harus efisien. Jangan lama-lama dan membawa banyak anggota rombongan,’’ kata dia.

SBY menegaskan sangat setuju dengan usul pembatasan studi banding di lembaga tinggi negara, termasuk DPR. Karena itu, dia mendesa pada Ketua DPR Agung Laksono agar parlemen membatasi kunjungan kerja ke luar negeri dalam rangka penghematan. ’’Ada kalanya studi banding ke luar negeri penting, tapi dalam suasana krisis saya harapkan semua berhemat. Kita meminta rakyat berhemat, tentu kita harus bisa memberi teladan yang baik. Lagi pula, ada kalanya kita hanya perlu belajar di dalam negeri,’’ tegas SBY.

BEIJING - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh lembaga tinggi negara, jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, dan pemda membatasi kunjungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News