SBY Minta Kader Demokrat Tak Bohongi Rakyat
Rabu, 05 November 2008 – 09:52 WIB
Menurut mantan ketua umum PB HMI itu, masyarakat pemilih dewasa ini makin cerdas melihat persoalan politik di tingkat elite. Publik juga memiliki kemandirian yang tinggi dalam menentukan pilihan politik. ''Reward and punishment (pengharagaan dan hukuman, Red) bisa diberikan kapan saja kepada setiap partai politik,'' katanya.
Baca Juga:
Di beberapa stasiun televisi dan media cetak, iklan politik Partai Demokrat memang telah diluncurkan. Dengan menyampaikan sejumlah keberhasilan pemerintah di beberapa bidang, figur utama yang dimanfaatkan tentu saja SBY.
Menurut Anas, iklan tersebut terbukti lebih diterima publik. Hal itu tampak pada hasil penelitian yang dilakukan beberapa lembaga survei terakhir. Tingkat elektabilitas SBY tetap berada di posisi puncak, minimal di dua besar. ''Seiring dengan itu, tingkat keterpilihan Demokrat juga turut membaik,'' ujarnya.(dyn/mk)
JAKARTA - Perang gencar iklan politik menjelang Pemilu 2009 tidak bisa dihindari. Sebagian isinya bahkan saling serang antarparpol. Meski demikian,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak