SBY Minta Masyarakat Berpikir Jernih

Respon Balik Sidang Rakyat Jogja

SBY Minta Masyarakat Berpikir Jernih
SBY Minta Masyarakat Berpikir Jernih
Patrialis juga menyatakan, setiap pihak sebaiknya tidak terburu-buru mengeluarkan komentar terkait Jogja dengan nada provokasi. Sebaiknya, semua pihak melihat dan membaca terlebih dahulu draf RUUK Jogja dari Pemerintah. "Pokoknya percayalah Jogja akan mendapat perhatian di sini," tegasnya.

Dari gedung parlemen, sikap DPD Partai Demokrat Jogjakarta yang merekomendasikan Sri Sultan Hamengkubuwono sebagai gubernur seumur hidup, ditegaskan belum merupakan keputusan resmi. Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Demokrat Provinsi Jogjakarta Angelina Sondakh menyatakan, Demokrat akan terlebih dahulu menjaring aspirasi warga Jogja melalui sebuah penelitian akademis. "Kami akan menyelenggarakan survei sendiri, mudah-mudahan bisa cepat," kata Angie, sapaan akrab Angelina, di sela-sela rapat paripurna DPR RI di Jakarta, kemarin (14/12).

Menurut Angie, pandangan Partai Demokrat sebenarnya berpatokan pada hasil survei Lingkaran Survei Indonesia. Berdasarkan data LSI itu, 67 persen warga Jogja menghendaki adanya pemilihan. Namun, hasil survei itu berbanding terbalik dengan maraknya aspirasi rakyat Jogja yang menginginkan penetapan Sultan sebagai Gubernur. "Kami akan survei seobyektif mungkin, sehingga itu menjadi suara yang riil," kata Angie.

Terkait gelombang massa Jogja yang meminta penetapan, Angie menilai hal itu masih dalam tahap yang wajar. Dirinya menghimbau kepada warga Jogja untuk tidak melakukan aksi teror dan anarkis. Yang penting, dalam proses berdemokrasi, setiap pihak tetap menjaga kesopanan dan kesantunan. "Berbeda itu biasa, tapi jangan sampai memaki orang, atau sikap-sikap yang kami nilai tidak sopan," tandasnya.

JAKARTA - Gelombang aspirasi yang mendesak agar Gubernur Jogjakarta ditetapkan dengan status penetapan, mendapat respon dari Presiden Susilo Bambang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News