SBY Minta Pembatasan Hutang Luar Negeri
Jumat, 16 September 2011 – 19:21 WIB
JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para pembantunya di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang terkait dengan anggaran nasional untuk menyusun postur keuangan negara dengan ideal. SBY meminta dilakukannya pembatasan pinjaman luar negeri dengan lebih memaksimalkan kemampuan keuangan dalam negeri.
"Arahan Presiden adalah pinjaman luar negeri harus betul-betul dikurangi. Gambaran besar arahan beliau demikian, yang namanya pinjaman harus berkurang," tegas Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana usai rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/9).
Baca Juga:
Dijelaskan Armida, persentase pinjaman pemerintah terhadap PDB 2014 maksimal 22 persen. dengan demikian, perbandingan hutang dengan GDP tahun 2014 diupayakan juga pada angka 22 persen.
Selain itu, pinjaman luar negeri juga harus terus dikurangi persentasenya. "Jadi karena harus mengurangi antara utang yang harus dibayarkan dan utang yang ditarik baru, maka harus lebih besar yang dibayarkan kembali. Dan sedapat mungkin BUMN melakukan investasi dari mereka sendiri. Artinya kalau bisa tidak lewat pemerintah meminjamnya," jelas Armida.
JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para pembantunya di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang terkait dengan anggaran
BERITA TERKAIT
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan
- Ini Upaya Bea Cukai Memperbaiki Pelayanan dan Pengawasan Sepanjang 2020-2024
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua