SBY Minta Timses Capres-Cawapres Jangan Bernafsu

jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para tim sukses pasangan capres-cawapres agar tidak menjalankan tugas pemenangan melalui kampanye hitam. Hal ini disampaikannya menyusul banyaknya kampanye hitam saling menyerang di antara pasangan capres-cawapres.
"Sebaiknya fokus untuk membantu capresnya berkomunikasi secara efektif dengan rakyat. Bukan sibuk bernafsu menyerang dan menuduh kompetitor dengan kampanye hitam. Percayalah, itu tidak akan efektif,” tutur Ketua Umum Partai Demokrat itu melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang diunggahnya Kamis (29/5).
Pernyataan ini juga disampaikannya menyusul adanya pemberitaan di media massa yang menudingnya menggunakan kekuasaan sebagai kepala negara untuk meminta dua pasangan capres-cawapres memaparkan visi-misi jelang Pilpres.
Presiden menampik tudingan itu. Ia mengklaim, hanya pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa saja yang mengirimkan surat pada Partai Demokrat agar diperkenankan mendengarkan visi misi pasangan itu.
"Saya juga mengerti aturan dan etikanya. Itu hak mereka juga. Dalam rapimnas PD saya juga sudah sampaikan bahwa suara kader PD akan diberikan pada capres yang platform visi misi dan solusinya sejalan dengan PD," tegasnya.
Peringatan akan kampanye hitam ini sendiri sudah berulangkali diperingatkan Presiden. Malam lalu, dalam acara Isra Miraj di Istana Bogor Presiden juga mengingatkan pasangan capres-cawapres agar tidak saling memfitnah dan melontarkan caci maki. Menurutnya, kampanye hitam itu hanya akan merusak demokrasi dalam Pilpres. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para tim sukses pasangan capres-cawapres agar tidak menjalankan tugas pemenangan melalui
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ibas Ingatkan MBG Harus Berjalan Baik, Berkualitas, & Tepat Sasaran
- Dikira April Sudah Terima Gaji CPNS 2024, Telanjur Resign, Oalah
- Jangan Lupa Bawa Payung, Jakarta Diperkirakan Diguyur Hujan
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Menangis, Nasib Pengangkatan R2/R3 Tua Diujung Pensiun, untuk PPPK 2024 Tahun Depan
- Revisi KUHAP, Superioritas Penyidikan Menghilangkan Pengawasan & Pemenuhan Hak Tersangka
- Banyak Banget Honorer Terkena PHK, Masih Ada Peluang Lanjut, termasuk Guru