SBY Minta Tokoh Adat Turun Tangan
Kamis, 30 September 2010 – 06:06 WIB
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Muhammad Jusuf Kalla mengatakan konflik di Tarakan murni bersifat kriminal. Dia meminta kepolisian segera mencari dan memberi ganjaran hukum bagi para pelakunya. "Karena membunuh, pasti ini kesalahan, dan itu harus diganjar hukuman," kata Kalla usai menghadiri Temu Nasional Pengusaha KAHMI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, kemarin.
Dia menyampaikan persoalan tersebut harus segera diselesaikan agar tidak semakin meluas. Apalagi, sumber masalahnya merupakan konflik antar pribadi. "Ini kan masalah pribadi yang dibuat konflik perorangan," ucap Kalla.
Karena itu, tegas mantan wapres itu, tindakan hukum yang tegas merupakan salah satu langkah penyelesaian yang baik dan adil. Upaya ini juga efektif untuk menenangkan masyarakat. "Saya harapkan semua menyadari, jangan masalah ini melebar menjadi masalah kedaerahan, masalah suku, dan sebagainya," katanya.
Adakah potensi konflik di Tarakan ini eskalasinya terus meningkat, seperti Poso ? "Agak beda, kalau di Poso itu ada masalah politiknya dan masalah agama. Ini (konflik Tarakan, Red) tidak. Tidak ada masalah politik, tidak ada masalah agama," jawabnya, lantas tersenyum.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para tokoh adat dan agama untuk turun ke lapangan menyelesaikan masalah di Tarakan, Kaltim.
BERITA TERKAIT
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN