SBY: Muktahirkan Doktrin TNI
Kamis, 14 Juli 2011 – 03:30 WIB
MAGELANG - Setelah memberikan pembekalan kepada 635 calon perwira remaja (capaja) Akademi TNI 2011, Selasa (12/7) malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali memberikan pengarahan untuk perwira TNI. Rabu (13/7), giliran para perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) tingkat kolonel yang dikumpulkan SBY di Akademi Militer (Akmil), Magelang. "Pertanyaannya, apakah masih relevan pola pikir seperti itu? Apa masih tepat dan cocok?" tanya SBY. Hal itu, lanjut dia, juga berpotensi direbutnya pusat industri pertahanan yang dimiliki sehingga menyebabkan kerugian besar.
Di depan pati dan pamen itu, SBY mengakui jika doktrin TNI perlu disesuaikan dengan perkembangan. Terutama terkait dengan pelaksanaan operasi militer. "Perlu kembali kita muktahirkan agar sesuai dengan perkembangan dengan demikian tentara nasional senantiasa siap dalam menghadapi ancaman," tuturnya.
Sambil menunjuk pada peta besar wilayah Indonesia, SBY lantas mencontohkan model perang dengan lebih dulu mencegat musuh sebelum masuk NKRI yang bisa berlanjut dengan pertempuran di laut. Jika gagal, tembus ke pantai. Jika masih tembus ke pertempuran darat, bisa masuk ke gunung untuk melakukan gerilya.
Baca Juga:
MAGELANG - Setelah memberikan pembekalan kepada 635 calon perwira remaja (capaja) Akademi TNI 2011, Selasa (12/7) malam, Presiden Susilo Bambang
BERITA TERKAIT
- PKN Akan Mengawal Program Prabowo yang Prorakyat
- Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua
- Perekaman KTP Elektronik dan IKD Tertinggi, Kaltim Diganjar Penghargaan Kemendagri
- Disertasi Bahlil Lahadilia Tuai Polemik Perihal Pencatutan Nama JATAM
- Hendak Amankan Situasi di Teluknaga Tangerang, Pihak Kepolisian Malah Dilempari Batu
- BAZNAS Sulsel Wujudkan Tata Kelola ZIS dan DSKL yang Transparan