SBY Nilai Pemindahan Ibukota Belum Mendesak

SBY Nilai Pemindahan Ibukota Belum Mendesak
SBY Nilai Pemindahan Ibukota Belum Mendesak
Julian melanjutkan, wacana tersebut bisa muncul karena kondisi ibukota yang kritis akibat terkena banjir besar. Persoalan banjir tersebut memang harus diatasi. Pihaknya juga berharap masyarakat juga membantu pemerintah dengan cara disiplin dalam membuang sampah.

"Kalau kita lihat kenapa ada wacana seperti itu, tentu ada sebab. Tapi kita tahun itu mengemuka karena ada sebagian hal yang saat ini kita rasakan bersama, bahwa sungguh tidak nyaman, tidak boleh dibiarkan sebagai ibukota negara Jakarta mengalami banjir yang meluas. Ini yang harus diantisipasi. Karena itu, pemerintah lebih memprioritaskan supaya banjir tidak lagi terulang di masa yang akan datang. Dari masyarakat, kedisiplinan membuang sampah, sehingga tidak lagi terjadi banjir,"tegasnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai menyatakan bahwa konsep The Greater Jakarta masih digodok pemerintah, khususnya tentang kemungkinan memindahkan pusat pemerintahan dari ibukota Jakarta. Dalam konsep tersebut, Jakarta tetap sebagai ibukota, namun yang dipindahkan adalah pusat pemerintahannya. The Greater Jakarta juga akan mengembangkan konsep investasi swasta. Jadi, meski pemerintahan bergeser, pusat bisnis akan tetap bergerak di Jakarta .

Menurut Velixm ada beberapa opsi wilayah yang saat ini dipertimbangkan pemerintah. Tapi, dia belum mau mengungkapkan daerah mana saja yang akan digodog.

"Belum ada lokasi baru yang sudah dipilih. Tapi kemungkinan calon lokasi akan berjarak 400 kilometer dari Jakarta. Tergantung nanti . Bisa beberapa kota yang ada di pulau Jawa,"ujar dia. (ken)

JAKARTA--Persoalan banjir di ibukota yang belum juga tuntas, terus memicu wacana pemindahan ibukota. Pihak-pihak yang mendukung wacana tersebut adalah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News