SBY 'Ogah' Dibantu Internasional
Soal Rehabilitasi Pasca-gempa Tasikmalaya
Senin, 07 September 2009 – 23:28 WIB

SBY 'Ogah' Dibantu Internasional
BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan belum akan meminta bantuan luar negeri untuk menangani kondisi pasca-gempa 7,3 SR di Tasikmalaya dan sekitarnya. Menurut SBY, Indonesia masih mampu melakukan langkah tanggap darurat dan rehabilitasi. Meski memberikan klarifikasi atas tudingan miring soal duit Rp 5 miliar berasal dari kantongnya, SBY tidak merinci asal dari duit yang dijanjikan untuk membantu korban gempa itu. Pertanyaan itu sendiri muncul karena jumlah kekayaan SBY yang tertera pada LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) menjelang pilpres lalu hanya sekitar Rp 7,1 miliar.
"Saya ditanya oleh wartawan, apakah akan minta bantuan internasional. Saya jawab, Indonesia masih bisa mengatasi dengan memobilisasi kemampuan sumber daya dan kekuatan nasional yang ada," kata SBY dalam rapat terbatas kabinet di Istana Bogor, Senin (7/9).
Baca Juga:
Pernyataan itu, kata SBY pula, sekaligus mengklarifikasi berbagai pertanyaan terkait bantuan untuk korban bencana gempa di Jawa Barat. "Konsentrasi kita sekarang adalah melakukan rehabilitasi dan memobilisasi kekuatan nasional untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Waktu meninjau lokasi gempa di Cibinong, Cianjur Selatan, sehari setelah gempa, kita saksikan bukit yang runtuh dengan batu-batuan sangat besar menimpa sekitar 14 rumah. Bukan hanya yang saat itu, saya terus memantau perkembangan upaya tanggap darurat dan rehabilitasi," imbuhnya.
Baca Juga:
BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan belum akan meminta bantuan luar negeri untuk menangani kondisi pasca-gempa 7,3 SR di Tasikmalaya
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?