SBY Ogah Terlibat Politik Keras
jpnn.com - JAKARTA-- Untuk kesekian kalinya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan partainya lebih memilih menjadi penyeimbang antara kubu Jokowi dengan kubu Prabowo Subianto.
"Saya sudah mengatakan Partai Demokrat lebih baik menjadi penyeimbang. Tidak masuk ke kubu Pak Jokowi, tidak masuk pula di kubu Pak Prabowo," ujar SBY dalam wawancara di kanal Youtube.
SBY mengaku partainya sudah ditawari untuk merapat pada dua kubu tersebut. Meski tak menjelaskan secara rinci mengenai penawaran untuk bergabung tersebut. Namun, SBY nyatakan menolak tawaran itu secara halus.
"Kalau Demokrat masuk situ, sudah bisa dibayangkan Demokrat ikut terlibat dalam politik yang amat keras. Intip mengintip, serang menyerang, hancur mennghancurkan. Itu bukan kepribadian saya dan Partai Demokrat. Kami punya prinsip dan etika politik tersendiri," tegasnya.
SBY menyatakan sebagai penyeimbang pihaknya akan berperan secara konstruktif. Apabila ada program pemerintah yang bagus, kata dia, Demokrat akan mendukung. Namun, bila program-program Jokowi ada yang tidak sesuai, Demokrat akan memberi kritik.
"Apa kebijakan dari kubu Prabowo atau Jokowi pasti kami dukung. Kami tidak lihat dari mana kebijakan itu dilahirkan," ujarnya.
Tapi sebaliknya, kalau memang nyata-nyata tidak realistis, tidak rasional dengan tegas, Partai Demokrat tidak akan mendukungnya dari mana pun," tandas SBY. (flo/jpnn)
JAKARTA-- Untuk kesekian kalinya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan partainya lebih memilih menjadi penyeimbang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Libur Natal, TMII Dipadati Lebih dari 12 Ribu Pengunjung
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan
- Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Dipadati Lebih dari 35 Ribu Pengunjung