SBY Pantau Kisruh Dinasti Atut

jpnn.com - JAKARTA - Riuhnya pemberitaan media massa soal Dinasti Ratu Atut di Banten ternyata juga menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden mengaku memantau pemberitaan itu melalui media sosial, hampir selama 24 jam.
Tak sekadar memantau, SBY juga memanggil Mendagri Gamawan Fauzi. "24 jam saya pantau apa yang sedang dibicarakan utamanya di media sosial apa yang jadi perhatian publik. Saya juga komunikasi dengan Mendagri munculnya sejumlah kasus di daerah yang melibatkan pejabat-pejabatt daerah dan ternyata pejabat di daerah itu memiliki hubungan kekerabatan," tutur SBY di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (11/10).
Hanya saja, SBY tidak menjelaskan secara rinci pembicaraannya dengan Mendagri terkait Dinasti Ratu Atut itu. Meski demikian, Presiden mengaku dinasti demikian perlu diperingatkan kembali pada para pejabat daerah.
Menurutnya, kekuasaan yang berlebihan akan berbahaya. Karenanya, SBY wanti-wanti agar kekuasaan dijalankan sesuai kepatutan.
"Saya mengingatkan desentralisasi dan otonomi daerah yang seolah-olah kekuasaan Pemda lebih besar, kekuasan gubernur, wali kota juga jauh lebih besar dibandingkan era sebelum otonomi. Maka sekali lagi berhati-hati di dalam menggunakan kekuasaan yang patut," tegas Presiden. (flo/jpnn)
JAKARTA - Riuhnya pemberitaan media massa soal Dinasti Ratu Atut di Banten ternyata juga menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci: Penyambutan Thudong adalah Simbol Persatuan Umat
- Aturan Blending BBM Jelas dan Legal, Penyidikan Harus Transparan
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban
- PT Indo RX Apresiasi Putusan Lembaga Arbitrase Jerman
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- LPSK Turun Tangan di Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Mantan Rektor UNU Gorontalo