SBY Pantau Pasukan Garuda di Libanon

SBY Pantau Pasukan Garuda di Libanon
Foto : Pasukan Garuda for JAWA POS
Menurut SBY, meski tembakan tentara Israel ke arah Lebanon belum membahayakan pasukan Indonesia, tetap harus diwaspadai. Bisa saja situasi berkembang tidak terkontrol, sehingga membahayakan. "Ingat, tugas Anda adalah peace keeping. Jadi, berlindung dengan baik agar keselamatan anak-anak terjaga sambil terus menjalankan tugas sebagai peace keeping forces," tambah SBY.

SBY juga menyampaikan pesan kepada pimpinan UNIFIL, bahwa Jakarta terus memantau perkembangan di Lebanon. "Ketiga, tadi kau melaporkan kepada saya bahwa Dubes Indonesia akan dipanggil Presiden Lebanon Sulaiman. Kalau kau sempat berkomunikasi dengan Dubes, sampaikan agar betul-betul mendengarkan briefing dari Presiden Lebanon dan setiap perkembangan situasi dipahami dengan seksama," pinta SBY.

Dari Naqoura, Lebanon Selatan, pasukan Garuda benar-benar siaga penuh. Statusnya sekarang dinaikkan menjadi status kuning plus. ”Sudah ada perintah agar seluruh unit UNIFIL di lapangan mendeteksi dengan cepat dan mencegah semua aktivitas mencurigakan atau aktivitas permusuhan,” ujar Perwira Penerangan Kontingen Garuda XXVI-A Kapten Laut Hondor Saragih kepada Jawa Pos melalui telepon internasional, Kamis (8/1).

Hondor menjelaskan, ada konsep operasi untuk menjaga enam titik di sepanjang sungai Litani. Pasukan Garuda juga berkoordinasi dengan Lebanese Armed Force (LAF). ”Kami mengamankan daerah 15 kilometer dari Blue Line atau pagar pembatas antara Lebanon dengan Israel dan memeriksa secara rutin tempat peluncuran roket lama dan kemungkinan peluncuran roket baru,” kata Hondor.

JAKARTA – Terjadinya baku tembak antara pasukan Hizbullah Lebanon dengan tentara Israel membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) khawatir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News