SBY Pengin Figur Baru di Pilpres, Begini Penjelasan Jubirnya
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean menyampaikan penjelasan tentang pernyataan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut akan ada pemimpin baru pada 2019. Menurut Ferdinand, pernyataan itu belum tentu untuk mengganti Joko Widodo (Jokowi) di pemilu presiden (pilpres) mendatang.
Ferdinand mengatakan, SBY semula merespons banyaknya permintaan warga yang memintanya maju kembali sebagai calon presiden (capres). Namun, mantan tentara yang sudah dua periode menjadi Presiden RI itu menegaskan bahwa dirinya tak mungkin lagi menjadi capres karena undang-undang melarangnya.
“Kemudian Pak SBY menyampaikan, insyaallah 2019 akan ada pemimpin baru. Artinya begini, pemimpin baru itu adalah satu paket presiden dan wakil presiden. Jadi bisa saja calon presidennya tetap Jokowi dan wakilnya orang baru yang lebih bisa mengisi kekurangan Pak Jokowi," ucap Ferdinand kepada JPNN, Senin (23/4).
Dengan begitu, lanjut Ferdinand, akan ada figur baru yang lebih peduli kepada rakyat. Atau, bisa juga memang ada capres dan calon wakil presiden (cawapres) baru.
Yang pasti, kata Ferdinand, partainya ingin memberikan yang terbaik bagi rakyat. Menurutnya, bisa saja PD akan ikut berkoalisi mengusung Jokowi dengan menyodorkan kader sebagai cawapres.
"Justru bisa saja nanti Jokowi yang berpasangan dengan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono, red). Ini pun kategori pemimpin baru," jelas Ferdinand.
Lebih lanjut Ferdinand mengatakan, PD membuka pintu untuk berkoalisi dengan partai mana pun. Dia menjamin capres yang diusung PD figur baru karena partai pemenang Pemilu 2009 itu tak mengusung capres saat Pilpres 2014.
"Terkahir adalah, 2014 partai ini tidak mengusung calon presiden sehingga siapa pun capres-cawapres 2019 yang diusung Demokrat, tentu itu adalah pasangan baru bagi Demokrat," pungkasnya.(fat/jpnn)
Juru Bicara Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyatakan, pernyataan SBY soal figur baru pada 2019 bukan berarti partainya otomatis menolak Joko Widodo.
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo