SBY Perlu Belajar Gaya Diplomasi Gus Dur
Kamis, 02 September 2010 – 07:38 WIB
JAKARTA - Sosok almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tetap berkesan bagi banyak pihak. Tidak terkecuali tokoh-tokoh politik di PKB yang sempat berseberangan secara politik dengan Presiden ke-4 RI itu. Mereka ikut berlomba-lomba mengenang kepergian Gus Dur dengan menulis buku. Gus Dur, menurut Hanif, cenderung tidak menggunakan prosedural birokrasi. Diplomasi ala Gus Dur punya kecenderungan untuk menerobos sekat-sekat aturan formal. "Bayangkan, jika Gus Dur masih ada sekarang, beliau akan menerapkan diplomasi kepada Malaysia dengan gaya tegas, namun tidak sampai akan terjadi perang," imbuh Sekretaris Fraksi PKB tersebut.
Rabu (1/9) kemarin, Wasekjen DPP PKB Hanif Dhakiri menyusul meluncurkan buku berjudul "41 Warisan Kebesaran Gus Dur". Dalam buku setebal 204 halaman itu, terpapar puja-puji terkait dengan sejumlah kebijakan maupun sumbangsih pemikiran Gus Dur semasa hidup.
Baca Juga:
"Bahkan, kalau mau, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga seharusnya belajar cara diplomasi antarnegara kepada Gus Dur," ujar Hanif Dhakiri, saat peluncuran bukunya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (1/9). Menurut dia, diplomasi ala Gus Dur terbukti telah banyak menyelesaikan persoalan antarnegara.
Baca Juga:
JAKARTA - Sosok almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tetap berkesan bagi banyak pihak. Tidak terkecuali tokoh-tokoh politik di PKB yang sempat berseberangan
BERITA TERKAIT
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan, Yenny Wahid: Kami Menghargai
- 19.702 Kendaraan Melintasi Tol Riau Selama Libur Natal
- Apresiasi Peran Ibu, Le Minerale Luncurkan Kampanye #YangTerbaik
- Proses Evakuasi Korban Banjir di Sulsel Terus Berlanjut
- Gempa Berkekuatan 5,2 Magnitudo Guncang Sukabumi Bagian Tenggara
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina