SBY: Pers Indonesia Masih Wajar
Sertifikasi Kompetensi Wartawan Mulai 2012
Sabtu, 22 Januari 2011 – 08:09 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima pengurus PWI Pusat yang dipimpin Ketua Umum Margiono dan Panitia Hari Pers Nasional di Kantor Presiden, Jumat (21/1) siang. Foto: Abror Rizki / Rumgapres
JAKARTA - Beberapa pemberitaan dari media kadang masih menempatkan pemerintah pada posisi yang kurang menguntungkan. Meski begitu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap memberikan apresiasi terhadap dunia pers tanah air. "Pers Indonesia sudah dalam track yang benar secara keseluruhan," kata Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono menirukan ucapan SBY usai pertemuan di Kantor Presiden, kemarin (21/1). Menurut SBY, lanjut Margiono, meski pers masih ada kekurangan, hal itu masih dinilai sebagai hal yang wajar. Dalam HPN itu akan diberikan penghargaan karya tulis Adinegoro. Selain itu juga disampaikan sertifikasi kompetensi wartawan yang sudah dicanangkan tahun lalu. Ratifikasinya secara resmi akan dimulai tahun 2012 dan saat ini dalam proses sosialisasi. "Salah satu yang menandai proses itu adalah diberikannya sertrifikasi untuk kompetensi wartawan pada Hari Pers Nasional tahun ini," urainya.
"Kalau ada kekurangan, itu hal yang wajar. Pemerintah juga kadang-kadang ada kesalahan," tutur Margiono. Pers juga disebut telah ada perbaikan profesionalisme. ?Beliau katakan itu sebagai upaya yang serius untuk memperbaiki pers," imbuhnya.
Baca Juga:
Kemarin, PWI bersama panitia peringatan Hari Pers Nasional (HPN) menemui presiden dalam rangka persiapan peringatan HPN 2011 yang akan dilangsungkan di Kupang, NTT, 9 Februari mendatang. SBY akan hadir dalam peringatan HPN itu. "Presiden juga akan ke Atambua untuk melihat beberapa potensi proyek pembangunan yang direncanakan di NTT," kata Margiono.
Baca Juga:
JAKARTA - Beberapa pemberitaan dari media kadang masih menempatkan pemerintah pada posisi yang kurang menguntungkan. Meski begitu, Presiden Susilo
BERITA TERKAIT
- Tolak Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Ribuan Honorer Gelar Demo Nasional 18 Maret
- Waka MPR: Perlu Political Will Para Pemangku Kepentingan untuk Wujudkan Kesetaraan
- Setara Institute Dorong Pembangunan Inklusif di Daerah, Rilis Alat Kebijakan untuk Susun RPJMD
- Hardjuno Wiwoho: Tiga Syarat agar Danantara Bisa Dipercaya, Salah Satunya Hukuman Mati untuk Koruptor
- Tanggul Sungai Tuntang Jebol, 665 KK Mengungsi & Jalan Penghubung Antardesa Terputus
- Dukung Musisi Tanah Air, Kemenekraf Dorong Ekosistem Musik Berkelanjutan