SBY Rampungkan Reshuffle Pekan Ini
Bisa Jadi Diumumkan di Luar Jakarta
Minggu, 09 Oktober 2011 – 01:44 WIB
JAKARTA -- Finalisasi pembahasan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II dijadwalkan rampung hari ini (9/10). Sebab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono telah melakukan pembicaraan secara maraton dan intensif selama empat hari, mulai 6 hingga 9 Oktober.
Dalam rentang waktu itu, SBY lebih sering berkantor di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, dengan kegiatan yang bersifat intern. Selanjutnya, ada tiga agenda dalam rangkaian tata ulang kabinet yang direncanakan diumumkan sebelum 20 Oktober tersebut.
Yakni, pertemuan dengan pimpinan parpol koalisi, pemberitahuan kepada menteri yang diganti atau digeser, dan pemanggilan calon menteri. "Semuanya secara simultan akan terjadi mulai minggu depan," tutur Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa kemarin (8/10). "Presiden SBY punya keinginan kuat untuk merampungkan semua tahap reshuffle minggu depan," imbuhnya.
Daniel mengatakan, komunikasi dengan beberapa pimpinan parpol koalisi dalam sepuluh hari terakhir ini tidak terkait dengan reshuffle. "Hingga akhir minggu ini, tidak ada percakapan yang membutuhkan konfirmasi politik dari para pimpinan parpol terkait dengan simulasi nama-nama yang tengah dirampungkan oleh Presiden SBY dan Wapres Boediono," urainya.
JAKARTA -- Finalisasi pembahasan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II dijadwalkan rampung hari ini (9/10). Sebab, Presiden Susilo Bambang
BERITA TERKAIT
- GMNI Tangerang Desak Pemkab Tangerang Segera Bongkar Pagar Bambu di Pantura
- Senator asal NTB Minta Himbara Fleksibel & Permudah Masyarakat dalam Pengajuan Kredit Perbankan
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Wamentrans Viva Yoga Dorong Dokter Hewan Terlibat di Program Makan Bergizi Gratis
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila