SBY Sampaikan Pesan Serius: Juga Malu kepada Dunia

SBY Sampaikan Pesan Serius: Juga Malu kepada Dunia
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan serius. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebab, saat ini di Indonesia bahkan seluruh dunia, kehidupan masyarakat sedang dalam situasi yang sangat “stressful” dalam arti luas; tegang, gamang, takut, emosional dan bahkan cepat marah.

Manusia dan masyarakat takut kalau kena corona. Takut kalau sakit dan kemudian meninggal dunia. Sebagian bingung, tak percaya diri dan mudah terpengaruh tanpa bisa berpikir secara rasional.

Masyarakat golongan bawah, terutama yang kehilangan pekerjaan, mengalami kesulitan hidup yang luar biasa. Di antara mereka ada yang mudah menyalahkan pihak lain, termasuk pemerintah dan pemimpin-pemimpinnya.

Sebuah studi, lanjut SBY, mengatakan bahwa 75 % anggota masyarakat tergolong kuat menghadapi situasi pandemi seperti sekarang ini.

Sementara, 25 %-nya tergolong rentan dan kondisi mentalnya mengalami gangguan. Di sejumlah negara, yang paling ekstrem bahkan melakukan bunuh diri.

Pihak pemerintah pun sebenarnya juga mengalami tekanan-tekanan psikologis. Memang sering dibantah oleh mereka-mereka yang tengah berkuasa, dengan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

Pemerintah takut kalau rakyatnya banyak yang kena corona dan meninggal. Takut kalau upaya dan tindakannya gagal. Juga takut kalau kebijakannya disalahkan oleh rakyat, baik sekarang maupun di hari nanti.

"Tanpa disadari, sebagian penguasa dan pejabat pemerintah menjadi sensitif. Menjadi kurang sabar dan tak tahan pula menghadapi kritik, apalagi hinaan dan cercaan. Situasi seperti inilah yang bisa memunculkan “benturan” antara elemen masyarakat dengan pihak pemerintah. Apalagi kalau sebelumnya sudah ada benih-benih ketidakcocokan dan ketidaksukaan," jelas Menko Politik dan Keamanan era Presiden Megawati Soekarnoputri ini.

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyampaikan pesan serius terkait kondisi kekinian di tengah wabah virus corona COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News