SBY Sarankan Kampanye Tanpa Dangdut
Rabu, 16 Januari 2013 – 07:16 WIB
Tidak hanya itu, Presiden RI keenam itu juga menyarankan kepada pihak-pihak yang akan berkampanye untuk tidak menggunakan konser-konser dangdut demi menarik perhatian rakyat. Sebab, kampanye-kampanye yang melibatkan ratusan ribu massa juga bakal menghabiskan dana yang tidak sedikit.
"Sebaiknya dikurangi dan diganti dengan kampanye-kampanye dengan massa seribu atau dua ribu di ruangan tertutup. Yang penting media massa mau menyiarkan, yang penting rakyat mendengar. Daripada ratusan ribu malah tidak dnegar, malah minta air, seperti di konser-konser Dangdut itu. Tapi bukan dilarang barang kali, hanya dibatasi oleh kpu,"jelasnya.
SBY juga menyinggung soal debat antar capres dan cawapres, dia menekankan, sebaiknya acara debat tersebut dibikin lebih terarah, fokus dan relevan dengan tugas presiden dan wakil presiden.
Selain itu, pihak KPU juga harus mengajak rakyat untuk ikut menonton acara debat tersebut. SBY mencontohkan acara debat dua kandidat presiden Amerika Serikat waktu itu, Mitt Romney dan Barack Obama.
JAKARTA - Menjelang pemilu presiden (pilpres) 2014, diperkirakan jumlah capres dan cawapres yang berpartisipasi cukup banyak. Menurut Presiden Susilo
BERITA TERKAIT
- Heboh Aparat Nyatakan Dukungan ke YSK, Pengamat: Pelanggaran Netralitas
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Kejari Morowali Konfirmasi Pemanggilan Anwar Hafid Hoaks
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa