SBY : Saya Bukan Superman

SBY : Saya Bukan Superman
SBY BerBoedi. Duet SBY - Boediono mendeklarasikan diri sebagai pasangan Calon Presiden dan calon Wakil Presiden di nuansa yang cukup mewah dan meriah di Gedung Sabuga Bandung, Jumat (15/5) malam. Nampak keduanya kompak dengan mengenakan pakaian warna merah-merah.
Dalam acara deklarasi tadi malam, SBY menyatakan tidak bisa berjanji terlalu banyak. Sebab, situasi dunia saat ini sangat kompleks. Terutama masalah ekonomi. SBY hanya berjanji untuk terus bekerja dan memberikan hasil nyata, bukan wacana. ''Jika saya terpilih lagi, saya akan terus bekerja dan bekerja. Sabar, tegar, serta berikhtiar terhadap terpaan dan hinaan. Konsisten, berpikir, bertindak tepat, dan rasional,'' papar SBY.

Dia menyatakan akan berusaha keras agar pemerintahan yang dipimpinnya bebas dari kepentingan politik, bisnis, dan usaha mencari keuntungan pribadi. Juga tidak akan silau terhadap harta dan godaan materi lainnya. ''Tapi, saya manusia biasa. Saya bukan Superman. Karena itu, saya akan berusaha dengan bantuan rakyat dan rida Allah SWT,'' kata SBY.

Setelah SBY, Boediono mendapat kesempatan berpidato. Penjelasannya runtut, singkat, dan taktis. Selama 10 menit menyampaikan pidato politiknya, sedikitnya Boediono mendapatkan sambutan tepuk tangan delapan kali. Pada kesempatan itu, dia menjawab semua tudingan miring yang dialamatkan kepadanya. Terutama yang terkait tudingan bahwa dirinya antek asing dan penganut neoliberalisme.

Gubernur BI itu mengawali pidatonya dengan mengucapkan terima kasih kepada SBY, parpol mitra koalisi, dan istrinya. ''Ini kehormatan besar bagi saya dan keluarga. Bagi saya, ini tak terduga. Sejak awal saya merintis karir sebagai ekonom dan guru. Saya tidak pernah bercita-cita memegang jabatan puncak,'' kata pria kelahiran Blitar, 25 Februari 1943, itu.

BANDUNG - Mengapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memilih Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono sebagai cawapresnya pada pilpres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News