SBY : Saya Bukan Superman
Sabtu, 16 Mei 2009 – 10:10 WIB
Rombongan cawapres Partai Demokrat itu berangkat dari Stasiun Gambir pukul 08.30. Boediono yang mengenakan kemeja kotak-kotak merah dipadu jaket cokelat duduk di kursi 7A. Sedangkan istrinya, Herawati, duduk berhadapan di kursi 7B.
Dalam perjalanan tersebut, Boediono mengajak beberapa ekonom seperti Raden Pardede, Chatib Basri, dan M. Ikhsan. Selain mereka, dalam gerbong terdapat beberapa tokoh seperti Goenawan Mohamad, Ayu Utami, dan Rizal Mallarangeng.
Sejak dari Gambir hingga tiba di Bandung, Boediono tidak banyak memberikan pernyataan kepada wartawan. Setiap ditanya soal pencalonannya sebagai cawapres, Boediono hanya tersenyum. ''Nanti saja ada waktunya,'' katanya.
Tiba di Bandung, Boediono menunaikan salat Jumat di Masjid Al-Ukhuwah di Jalan Wastukencana. Setelah itu, gubernur BI itu dibawa ke Gedung Indonesia Menggugat, gedung yang pernah digunakan untuk mengadili Soekarno oleh Pengadilan Belanda 79 tahun lalu. Di gedung tersebut dilangsungkan prosesi pelepasan Boediono dari kelompok intelektual menjadi negarawan dan politikus. Orasi pelepasan dibacakan budayawan Goenawan Mohamad.
BANDUNG - Mengapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memilih Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono sebagai cawapresnya pada pilpres
BERITA TERKAIT
- Ziarah Megawati ke Makam Imam Bukhari dan Legacy Bung Karno di Dunia Islam
- Disindir Pramono, Ridwan Kamil: Kalau Enggak Boleh Mimpi, ya Jangan Hidup
- Terus Bergerak, Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel
- Pilgub Jatim: Luluk-Lukman Dapat Dukungan Kiai Tamim Darul Ulum hingga Tokoh Penting Muhammadiyah
- Aher Yakin Konstituen Anies di Jakarta Bakal Pilih Pasangan RIDO yang Didukung PKS
- Ulama Pendukung Anies Doakan Pramono-Rano Karno Menang di Pilgub Jakarta