SBY: Saya Sebenarnya Ingin Hemat Bicara

jpnn.com - SURABAYA - Sejak lengser dari kursi presiden Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sering mendapat saran agar tidak banyak komentar mengenai pemerintahan. Namun dia memilih tidak menuruti saran tersebut.
"Ada yang mengatakan, sudahlah SBY diam saja, tidak usaha banyak bicara. Sebagai mantan presiden, saya juga ingin hemat bicara. Hanya sesekali melempar tweet. Tidak ada yang kasar, tidak ada yang menyerang," ucap SBY saat membuka Rakornas Demokrat di Surabaya, Minggu (20/3).
SBY menduga, kalau dirinya tidak banyak bicara, mungkin akan mendapat pujian. Tapi di sisi lain, dia khawatir Partai Demokrat akan kehilangan arah jika ketua umumnya hanya diam setiap ada isu-isu penting bagi bangsa.
Selain itu, SBY juga merasa pemerintah sekarang kurang mendapat masukan dalam bentuk kritik. Dia menilai bahwa pers, pengamat, dan DPR saat ini jauh lebih "jinak" dibanding saat dirinya masih menjabat presiden.
"Kalau sekarang lebih sunyi, tidak ada yang bicara, bahaya! Siapa nanti yang mengontrol pemerintah. Jadi, menurut saya, ini bukan hanya freedom tapi tanggung jawab," tandasnya. (rmol/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?