SBY Sebut G20 Kali Ini Posisinya Sulit, Semoga Jokowi Tahu

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai perang antara Rusia dan Ukraina menjadi fenomena penting dalam mempengaruhi situasi geopolitik global saat ini.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan puncak G20.
SBY memandang Presidensi G20 yang akan digelar pada November 2022 mendatang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.
Menurut SBY, tantangan bagi Indonesia saat ini tidaklah ringan.
"Saya harus jujur bahwa tantangannya berat, mengapa? Ketika digelar G20 Summit pada November mendatang, dunia kita seperti itu sedang panas geopolitiknya, sedang bergejolak perekonomiannya dan barangkali masing-masing negara mengutamakan kepentingannya sendiri, bukan kepentingan bersama," kata SBY saat diwawancara Adhyaksa Dault di akun AdhyaksaDaultChannel di YouTube.
Permasalahan lainnya, lanjut SBY, negara-negara yang tergabung dalam G20 sudah terbelah hubungannya.
"Tidak sama dengan era saya selama aktif dalam G20 yang hangat akrab, duduk bersama memecahkan masalah, sekarang tidak bisa begitu lagi," tambah SBY.
Oleh karena itu, lanjut SBY, dirinya berharap para pemimpin saat ini dapat mampu memahami persoalan yang sesungguhnya serta dapat mencari solusi dengan cara-cara yang tak biasa.
SBY memandang Presidensi G20 yang akan digelar pada November 2022 mendatang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI