SBY Segera terbitkan PP Tata Cara Kampanye Pejabat Negara
Sabtu, 17 Januari 2009 – 08:06 WIB

SERAHKAN GUNUNGAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan gunungan kepada dalang kondang Ki Manteb Sudarsono sebagai tanda dimulainya pertunjukan wayang di pelataran RRI, Jumat (16/1) malam. Menurut Mendagri Mardiyanto, Presiden akan segera menerbitkan aturan kampanye bagi pejabat negara dalam bentuk Peraturan Presiden. Foto : Dudi Anung/RUMGAPRES
Sementara itu, kata Mardiyanto, presiden dan wakil presiden incumbent, jika maju sebagai capres atau cawapres, tetap berhak mendapatkan fasilitas keamanan. Kesiapan protokoler juga tetap melekat.
Mardiyanto kemarin tidak sempat menjabarkan larangan-larangan lain bagi pejabat dalam berkampanye. Namun, Mardiyanto mengatakan, pejabat tidak boleh memanfaatkan sumber daya milik negara untuk kepentingan kampanye. ''Yang eksplisit adalah larangan tidak boleh menggerakkan atau mendayagunakan memanfaatkan BUMN/BUMD,'' ujarnya.
Pejabat negara yang melanggar, lanjut Mardiyanto, akan mendapat sanksi. Dalam PP tersebut, diatur sanksi pidana dan administratif. Bergantung tingkat kesalahan yang dilakukan pejabat negara tersebut.
Selesai ratas, kata Mardiyanto, draf RPP akan disempurnakan lagi. Targetnya, akhir Januari sudah bisa diberlakukan. Presiden, lanjut dia, menginginkan PP tersebut cepat keluar karena akan digunakan KPU untuk merumuskan aturan tentang kampanye pilpres.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai serius menertibkan para menteri kabinet dan pejabat negara. Menjelang Pemilu 2009, SBY segera menerbitkan
BERITA TERKAIT
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketum Golkar soal Pilkada Siak 2024: Perempuan Muda Menang 2 Kali, Luar Biasa, Wajib Dikawal
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang