SBY Sejatinya Beri Teladan dan Tak Panik
Minggu, 27 Desember 2009 – 19:38 WIB
JAKARTA - Sebagai pemimpin, sejatinya Presiden SBY bisa memberikan keteladanan akan makna sumpah dan tanggung jawab pada bangsa dan negeri ini. Pasalnya lagi, sejarah panjang peradaban bangsa akan mencatat, apa yang ditorehkan SBY dalam masa kepemimpinannya. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Masyarakat Profesional Madani, Ismed Hasan Putro, Minggu (27/12). Dikatakan Ismed, pernyataan demi pernyataan, sumpah demi sumpah telah diucapkan, namun nyatanya tetap belum juga mampu meyakinkan publik. Bahkan publik semakin kritis bertanya, 'Mengapa Presiden SBY menjadi gamang?' Para pembantunya pun saling lempar tanggung jawab, sekaligus repot menutup 'lubang demi lubang yang bocor'.
"SBY akan menjadi pemimpin yang bertanggungjawab atas kelemahan dan kekurangan anak buah, atau membiarkan dan meninggalkan mereka? Ataukah akan jujur atau terus beralibi?" kata Ismed Hasan pula.
Menurut Ismed, disadari atau tidak, publik mulai menangkap sepertinya ada "masalah besar" yang sedang disembunyikan oleh Presiden SBY. Dalam hal ini katanya, ada pepatah lama yang bisa menjadi bahan renungan, yakni bahwa 'sepandai-pandainya menyimpan bau tak sedap, lambat atau cepat akan tercium juga'.
Baca Juga:
JAKARTA - Sebagai pemimpin, sejatinya Presiden SBY bisa memberikan keteladanan akan makna sumpah dan tanggung jawab pada bangsa dan negeri ini. Pasalnya
BERITA TERKAIT
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Pameran AKI 2024 jadi Ajang Apresiasi dan Perkenalan untuk Para Penggerak Budaya
- Tekan Angka Kriminal Anak Muda, RK Ecosystem Sosialisasikan Program LAKSA
- 10 Mahasiswa Finalis Kompetisi Esai Pertamina Siap Bersaing di PGTC
- Guru Honorer Supriyani Ungkit Omongan Bupati saat Mediasi soal Karier dan SKCK
- Kasus Tom Lembong, Pakar Hukum UI: Begitu Prosesnya Tidak Lawful, maka Cacat